Karena Kasih Sayangmu
Karena Kasih Sayangmu adalah novel berbahasa Sunda karya pengarang wanita, Aam Amilia. Diterbitkan pertama kali oleh Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, tahun 1978.
Karena Kasih Sayangmu mengisahkan seorang anak laki-laki berusia remaja bernama Yusuf. Ia hidup bersama ibu dan seorang kakaknya, Umi, karena ayahnya telah meninggal dunia.
Yusuf yang duduk di bangku SMP kelas tiga dikenal sebagai anak nakal dan sering membuat onar. Bahkan, bersama dengan teman-temannya ia sering mencuri hasil tanaman dan ternak orang lain. Karena kenakalannya itu, ibunya merasa tidak sanggup lagi mendidik Yusuf sehingga akhirnya Yusuf dibawa oleh pamannya ke kota. Menurut rencana Yusuf akan dimasukkan ke asrama dan disekolahkan di kota.
Oleh pamannya Yusuf dimasukkan ke Asrama Putra Wedi Asih di kota Bandung. Rupanya asrama tersebut merupakan tempat penampungan anak-anak nakal yang sudah tidak punya orang tua lagi. Asrama tersebut dipimpin oleh Pak Gunadi, teman paman Yusuf. Setelah menitipkan Yusuf kepada Pak Gun, paman Yusuf kembli ke kota tempat tinggalnya di Jakarta.
Dengan menguatkan hatinya yang sedih karena harus berpisah dengan ibu, kakak, dan teman-temannya, Yusuf bertekad ingin menjadi orang baik dan tidak ingin berkelahi lagi. Akan tetapi, tekadnya itu tidak dapat dipertahankannya. Jagoan kampung itu tidak tahan mendapatkan hinaan dan ejekan dari Dodong bersama teman-temannya. Ramlan yang menjadi orang suruhan Dodong harus dirawat di rumah sakit karena kalah saat berkelahi dengan Yusuf. Sebagai hukuman terhadap kesalahannya, Yusuf dirantai dan diikat pada sebatang pohon pisang. Pada saat dihukum itu Yusuf didatangi dan ditolong oleh Nita anak sang pemilik asrama yang baik dan cantik. Nita menolong Yusuf dengan memberi makan minum dan mengelap peluh Yusuf yang dijemur kepanasan. Setelah menjalani hukuman, Yusuf diancam tidak boleh mengulangi kesalahannya lagi.
Pada dasarnya Yusuf adalah seorang anak yang baik. Oleh karena itu, ia banyak disukai oleh teman-teman dan Nita, seorang gadis remaja yang disukai Dodong. Dalam sebuah kesempatan Yusuf difitnah mencuri sebuah jam tangan milik Pak Gun. Karena dituduh mencuri jam tangan Pak Dodong, Yusuf dijatuhi hukuman kurungan dan membersihkan halaman setiap hari. Setiap menjalani hukuman Yusuf ditemani Nita. Oleh karena itu, Yusuf sering diejek oleh Dodong. Yusuf yang tidak tahan terhadap perlakuan Dodong kepadanya memukul Dodong hingga terkapar. Tersadar bahwa dirinya sedang dihukum dan kini berkelahi yang menyebabkan lawannya terluka, Yusuf berniat kabur dari asrama. Namun, Nita mengejarnya melewati sebuah dinding yang tinggi. Akan tetapi, Nita terjatuh sehingga orang terluka menjadi dua orang, yaitu Nita dan Dodong. Kejadian tersebut menyadarkan niat Yusuf untuk kabur sehingga ia berjanji untuk tidak keluar dari asrama sebelum menjadi anak yang baik.
Dari berbagai informasi akhirnya Pak Gun mengetahui bahwa sebenarnya Yusuf tidak nakal seperti anggapannya selama ini. Kemudian, Pak Gun meminta maaf atas kekeliruannya menghukum Yusuf. Dari Pak Gun pula Yusuf mengetahui bahwa ayahnya merupakan sosok yang sangat pandai dan selalu menjadi bintang pelajar. Sejak itu, Yusuf sangat termotivasi untuk belajar karena ingin seperti ayahnya. Usahanya tersebut membuahkan hasil dengan menjadi pelajar teladan dengan segudang prestasi. Semua hadiah dan piala yang diterimanya, menurut Yususf, seharusnya Nitalah yang menerimanya karena berkat perhatian dan kasih sayang Nita, Yusuf bisa berhasil.