Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing

Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi

Kontak Aduan & Layanan
082130165377
Pengaduan ULT
Tokoh

Acep Iwan Saidi

ACEP IWAN SAIDIAcep Iwan Saidi adalah seorang esais dan atau kritikus sastra yang cukup ternama dalam peta kritikus sastra Bandung. Penulis ini dilahirkan di Bogor, 9 Maret 1969. Ia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Sastra Unpad tahun 1995. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan S2 Fakultas Ilmu Budaya UI, lulus tahun 2002 dan menyelesaikan S3 FSRD ITB dan berhasil meraih gelar doktor setelah lulus tahun 2007. Acep menikah dengan Neneng Sumarningsih, S.H. dan dianugerahi tiga orang putra, yaitu Ananda Bintang Purwaramdona, Bulan Bunga Bunda, dan   Mahkota Matahari Ramanda

Riwayat pekerjaan yang pernah ditempuh Acep cukup beragam. Ia pernah menjadi redaktur majalah Musik, Seni, Tari, dan Teater (1997—1999) dan majalah kebudayaan Kancah (1999—2000). Mulai tahun 2006—sekarang ia menjabat sebagai Kepala Perpustakaan FSRD ITB dan mengajar di Program Magister Desain ITB. Di samping itu, saat ini ia pun menjadi dosen pada Kelompok Keahlian  Ilmu-Ilmu Desain dan   Budaya  Visual FSRD ITB.

Acep Iwan Saidi menulis puisi; cerpen; esei; kritik seni, bahasa, sastra, dan kebudayaan  di berbagai media massa (Kompas, Media   Indonesia, Republika, Suara Karya, Pikiran    Rakyat, Gatra, Kedaulatan Rakyat, dan lain-lain). Beberapa karyanya yang dibukukan, di antaranya Mengapa Saya Bukan Aku (Kumpulan Esei Bahasa dan Budaya, Isac Book Yogyakarta, 2008); Matinya Dunia Sastra, (PilaYogyakarta, 2006); Antologi Puisi Notasi Pendosa, (LkiS Yogyakarta, 2007); Pergi Ke Berbagai Peristiwa, 2005 (Kumpulan Puisi Bersama Penyair Jawa Barat); Antologi Puisi Indonesia, penerbit Grasindo, Jakarta, 1999 (Kumpulan Puisi); Sastra, Ideologi, dan Kekuasaan, penerbit Unisma Pers, 1999 (Kumpulan Esei); Pesan Ombak Padjadjaran, penerbit Pustaka Sastra, Jakarta 1993 (Kumpulan Puisi); Trotoar, penerbit Angkasa, Bandung, 1996 (Kumpulan Puisi).

Berikut akan didaftarkan karya Acep Iwan Saidi, baik karya kreatif maupun karya nonkreatif seperti karya ilmiah dan tulisan-tulisan tentang budaya.

Karya Ilmiah

  1. Manajemen dan Pola Pewarisan Budaya, Studi Kasus Kriya Bali (2008, Riset Unggulan ITB, anggota)
  2. Pengaruh Komunikasi Lintas Budaya Terhadap Kreativitas Masyarakat di Daerah Pariwisata, Studi Kasus Pangandaran dan Cirebon (2009, Riset Ungggulan ITB, Ketua)
  3. Kajian Peranan Inovasi Nasional dalam Pengembangan Industri Kreatif Indonesia (2009, Riset Unggulan ITB, anggota)
  4. Peranan Multi Aktor dalam Konstruksi Industri Kreatif Nasional (2009, Riset Unggulan ITB, anggota)

Kumpulan Esai

  1. Narasi Simbolik dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia (Isac Book, Yogyakarta, 2008)
  2. Mengapa Saya Bukan Aku (Kumpulan Esei Bahasa dan Budaya) (Isac Book Yogyakarta, 2008)
  3. Matinya Dunia Sastra, (PilaYogyakarta, 2006)
  4. Antologi Puisi Notasi Pendosa, (LkiS Yogyakarta, 2007)

Buku Kumpulan Bersama Pengarang Lain

  1. Seni Rupa Untuk SMA Jilid 1-3/Kelas X-XII, bersama Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA, penerbit Erlangga, Jakarta, 2007
  2. Pergi Ke Berbagai Peristiwa, 2005 (Kumpulan Puisi Bersama Penyair Jawa Barat).
  3. Legenda Kertas, 2005 (Kumpulan Esei Bersama terkait dengan proses berkesenian Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA)
  4. Antologi Puisi Indonesia, penerbit Grasindo, Jakarta, 1999 (Kumpulan Puisi)
  5. Sastra, Ideologi, dan Kekuasaan, penerbit Unisma Pers, 1999 (Kumpulan Esei)
  6. Surat Bagimu Negeri, 1999 (Penulis Tamu bersama Gus Dur, Jakoeb Oetama, Tarmiji Taher, Budi Darma, dll untuk Buku yang diterbitkan Kompas dalam Mengenang J.B Mangunwijaya)
  7. Pesan Ombak Padjadjaran, penerbit Pustaka Sastra, Jakarta 1993 (Kumpulan Puisi)
  8. Trotoar, penerbit Angkasa, Bandung, 1996 (Kumpulan Puisi)

Publikasi di Media Massa, Jurnal, dan Pengantar Buku

  1. Seni Rupa dan Desain
    1. Politik Visual dan Matinya Kreativitas (Majalah Gong, Edisi 108/X/2009)
    2. Matahari Tenggelam di Cigondewah (Catatan Pameran Seni Rupa Tisna       Sanjaya) (Kompas Jabar, 5/5/2007)
    3. Tentang Seorang Petani Dari Parigi (Catatan Pameran Seni Rupa Rosid)       (Kompas Jabar/21/12/2007)
    4. Narasi-Narasi Tentang Tubuh dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia,     Jurnal Art and Design ITB, edisi Oktober 2007
    5. Mengenali Narasi dalam Seni Rupa, Jurnal Sosioteknologi ITB, edisi             Desember 2007
    6. Strategi Pencitraan Produk Lokal Jawa Barat (PR, 24/04/2006)
    7. “…dan Tubuhkupun Terluka” (Buletin Inpus FSRD ITB edisi 1, 2007)
    8. Saat Air Tinggal Sedikit (Minggu Pagi Yogyakarta, Minggu I Maret 2008)
    9. Narasi Spiritual Tisna dan Arahmaiani (Pikiran Rakyat, 28/07/2007)
    10. Tragedi Kertas dalam Symphony In Black (Pikiran Rakyat, 30/10/2004)
    11. Mempertanyakan Hak Berpariwisata Warga Bandung (Kompas Jabar           23/09/2006)
    12. Chairil Anwar di Ruang Rupa (Kompas, 8/5/2005)
    13. Membaca Kembali Kesenian Tradisional (Pikiran Rakyat, 18/06/2000)
    14. Pelik-Pelik Pasar Musik Kontemporer (Pikiran Rakyat, 04/10/1997)
    15. Diskomunikasi dalam Visualisasi Sebuah Cerita (Pikiran Rakyat,                  22/07/1996)
    16. Apa dan Bagaimana Teori Seni Sendiri Itu? (Pikiran Rakyat,                         04/08/1996)

Bahasa dan Sastra

  1. Mitos Bara Biru Nirwan Dewanto (Kompas, 2009)
  2. Tubuh Orang Sunda dalam Bahasa (Kompas Jabar, 16/02/2008)
  3. Kritik, Sebuah Cara Mencintai (Minggu Pagi Yogyakarta, 19/01/2008)
  4. Sterilisasi Bahasa (Pikiran Rakyat, 5/5/2007)
  5. Kritikus Yang dibunuh Sajak (Pikiran Rakyat, 11/3/2007)
  6. Matinya Bahasa Sunda (Pikiran Rakyat, 17/02/2007)
  7. Sejarah Sebagai Peristiwa Bahasa (Pengantar untuk Buku Widyonugroghanto,         Cina Muslim di Indonesia, Bertahan di Negeri Rantau, Uvula Fasa Unpad Press         2007).
  8. Membaca Kejujuran dalam Sajak (Pengantar Antologi Puisi Perjalanan Nafas,           Para Penyair Karyawan Pupuk Kaltim, 2007).
  9. Matdon Yang Berlari ke dalam Sajak (Pengantar Antologi Puisi Penyair Matdon,         2007)
  10. Mata dalam Bahasa (Jurnal Sosioteknologi, Edisi September, 2006)
  11. Puasa dan Puisi (Pikiran Rakyat, 7/10/2006)
  12. Puisi Terbaik “Khatulistiwa Literary Award 2006 (Pikiran Rakyat, 25/10/2006)
  13. Bahasaku Mengapa Tubuhku (PR, 25/02/2006)
  14. Dari Permukiman Ke Permakaman (PR, 14/10/2006)
  15. Sastra Sebagai Laporan Pandangan Mata (Pikiran Rakyat, 30/12/2006)
  16. Dadaisme dan Strategi Kebetulan Itu (Media Indonesia, 20/06/2004)
  17. Tidak Ada Sastra Lokal di Indonesia (Bandung Pos, 13/04/1999)
  18. Repetisi Kesunyian Menyebar Lalu Mengental (PR, 20/06/1999)
  19. Tipografi Cinta Segi Tiga (Pikiran Rakyat, 24/05/1998)
  20. Teater Tidak Ada Ketika Naskah Dibaca (Pikiran Rakyat, 12/01/1997)
  21. Materialisme, Globalisme, dan Puisi (Bandung Pos, 03/09/1997)
  22. Nasionalisme Bahasa dalam Krisis (Pikiran Rakyat, 20/12/1997)
  23. Menggali Pesona Bahasa Untuk Pariwisata (Pikiran Rakyat, 03/05/1997)
  24. Setelah Dunia dalam Berita, Mengapa Berita Terakhir (PR, 25/10/1997)
  25. Dusta dalam Sejarah Sastra (Bandung Pos, 01/10/1997)
  26. Sebuah Pendekatan Sastra (Bandung Pos, 08/10/1997)
  27. Kritik Sastra Akademis, Sebuah Tantangan (Bandung Pos, 7 Jumadil Awal               1415)
  28. Pengembara Itu Bernama Pesu (Bandung Pos, 24/04/1996)
  29. Mengapa Berlebihan Mengharapkan sastra (Bandung Pos, 15/05/1996)
  30. Posisi Perempuan dalam Karya Sastra (Republika, 21/04/1996)
  31. Pemetaan Kata, Absurditas Kota, & Afrizal Malna (PR, 08/09/1996)
  32. Rekontruksi Kritik Akademis dalam Esei (Kompas, 05/05/1996)
  33. Mendengar Bunyi dalam Sajak-Sajak Ade Kosmaya (Pikiran Rakyat,                         23/06/1996)
  34. Sastra dalam Manajemen Isu (Kompas, 10/03/1996)
  35. Karya Sastra Perlu Dioralkan (Bandung Pos, 08/09/1992)
  36. Puisi Pemula, Pemuas Nafsu (Bandung Pos, 18/02/1992)
  37. Sastra Selalu dipenuhi Ketegangan (Pikiran Rakyat)*
  38. Reformasi Kritik Sastra (Bandung Pos)*
  39. Tuhan dalam T Kecil Ahmadun Yosi Herfanda (Suara Karya)*
  40. Puisi, Kyai, dan Jalan Keempat (Republika)*
  41. Falsafah Hidup Manusia Jawa dalam Karya Sastra (Bandung Pos)*
  42. Manusia Lahir Bersama Puisi (Bandung Pos)*

Kebudayaan

  1. Antara JW Marriott, Ritz Carlton, dan Kempinski (Pikiran Rakyat, 26/07/09)
  2. Suramadu, Jembatan Megah Itu (Pikiran Rakyat, Mei 2009)
  3. “Bandung” Pada Institut Teknologi Bandung (Kompas Jabar, 21/03/ 2009)
  4. Fiksi: Catatan Kebudayan Tahun 2008 (Kompas Jabar, 10/01/2009)
  5. Kebudayaan, Sebuah Taman (Kompas Jabar 01/11/2008)
  6. Membaca Kertas, Memahami Peradaban (Kompas Jabar, 6/10/2008)
  7. Kemerdekaan Itu, Bung! (Kompas Jabar, 18/08/2008)
  8. Hade, Kabayan, dan “Bobotoh” (Kompas Jabar, 28/06/2008)
  9. Si Kabayan Kontemporer (Tribun Jabar, 21/06/2008)
  10. Saatnya Yang Muda Memberikan Bukti (Tribun Jabar, 24/04/2008)
  11. Proposal Budaya Untuk Gubernur Terpilih (Kompas Jabar/2008)
  12. Indonesia dalam Dua Orde: Sebuah Tanda Yang Retak (Jurnal Sosioteknologi,         edisi April 2007)
  13. Melawan Perlawanan Budaya (Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, 26/03/2006)
  14. P pada TPA/TPS (PR, 03/06/2006)
  15. Sunda Bukan Hanya Sederet Huruf (Kompas Jabar, 6/04/2006)
  16. Pohon (Kompas, 11/11/2006)
  17. Bencana di Balik Bendera (Kompas, 28/07/2006)
  18. Gempa dalam Skala Rasa (Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, 4/06/2006)
  19. Parsel dan Tradisi Nganteuran (Kompas Jabar, 20/10/2006)
  20. Pangandaran Salah Urus (Kompas Jabar, 09/05/2006)
  21. Ketika Musim Kuliah Tiba (Kompas Jabar, 28/08/2006)
  22. Bandung Naon van Java (Koran Sunda, 24/04/2006)
  23. Persib dan Filosofi Balik Bandung (Pikiran Rakyat, 29/04/2006)
  24. Makna Memaafkan Soeharto (Pikiran Rakyat, 15/05/2006)
  25. Tuhan dan Demokrasi Kita (Pikiran Rakyat, 2005)*
  26. KPK Harus Hati-Hati dengan Larangan Parsel (Pikiran Rakyat)*
  27. Hyperoraliti (Pikiran Rakyat, 03/01/2002)
  28. Provokator (Mingguan Pakuan, Minggu II Februari 2000)
  29. Hukuman Buat Pak Harto (Media Indonesia, 10/04/2000)
  30. Milenia 0-0 (Mingguan Pakuan, Minggu IV Januari 2000)
  31. Masih Perlukah Kota Bernama (Mingguan Pakuan, Minggu I Desember 1999)
  32. Liburan Sekolah di Atap Kereta (Mingguan Pakuan Bogor, Minggi IV/12/1999)
  33. Krisis Itu Doa (Pikiran Rakyat, 31/03/1998)
  34. Surat Buat Romo (Kompas, 23/03/1998)
  35. Eufimisme dan “Wacana Bangsa” (Pikiran Rakyat, 05/05/1996)
  36. Kematian Seorang Guru (Bandung Pos, 24/03/1992

 

Sumber: Ensiklopedia Sastra di Jawa Barat terbitan Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat

×

 

Hallo!

Klik kontak kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp/p>

× Apa yang bisa kami bantu?