AYAT-AYAT KAUNIAH
Pagi yang masih lindap
Hujan yg telah mengukir tanah
Berhiaskan daun-daun lembap yang terlepas
Di sini, suaramu masih menyeduh zikir
Bukalah pintu rumahmu
Pagi ini ada ayat-ayat-Nya terbaca dalam pandangmu
Ambil dan simpanlah di dalam hati
Agar suatu waktu tak terhalang debu.
Bandung, September 2014
RESAH
Hujan bermantra dengan angin
Di atas gedung-gedung
Di atas pepohonan
Dan di atas heritage kota ini
Langit mengabu
Tanah dan aspal membasah
Sementara suara musik dan dan mobil menjadi deru
Seperti hati yang sedang resah
Lalu kita membasahi bibir
Menggerak-gerakkan jemari
Memjamkan mata
Dalam zikir dan doa
Entahlah…
Setelah itu
Kita berhenti dan senyap
Untuk menunggu takdir
Bandung, Desember 2016
WAHYU PERTAMA
Sesunyi malam ini.
Engkau pejamkan mata
Bersama temaram lampu api.
Setenang malam ini.
Engkau bersandar pada bebatuan
Yang menonjol mengharap rebahan punggungmu.
Mukamu pucat dan tubuhmu berkeringat.
Angin berhenti di antara kelokkan lorong.
Engkau ingin agar angin menghampirimu
Sekadar menemanimu dalam kegelisahan.
Di depanmu Jibril menjelma dan bergumam,
“Wahai Muhammad kekasih Allah.. iqra ‘bacalah’ !
Bandung Barat, 17 Agustus/Ramadan 2011/1432
Biodata:
Asep Juanda lahir di Bandung. Bekerja sebagai peneliti di Balai Bahasa Jawa Barat. Sejumlah tulisannya dimuat di berbagai media massa di Bandung.