Babad Tanah Pasundan merupakan sebuah karangan yang berisi kisah perkembangan wilayah sunda (Jawa Barat) sejak zaman kuno hingga tahun 1879. Disusun dalam bahasa Sunda dan ditulis dalam cacarakan. Naskah aslinya disusun dalam bahasa Belanda dengan judul Geschiedenis van de Sundalanden dan ditulis dalam huruf Latin. Karangan ini disusun oleh Mr. J.A. van der Chijs, ahli arsip dan Kepala Arsip Negara di Jakarta. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda oleh Raden Kartawinata, penerjemah pada kantor pemerintah, diterbitkan dengan dicetak oleh Landsdrukkerij (Percetakan Negara) pada tahun 1880.
Berbeda dengan babad-babad lain yang lebih banyak menggunakan alam pikiran magis legendaris, babad Tanah Pasundan cenderung menggunakan alam pikiran logis serta cara penyusunan yang sistematis dan kontemporer seperti buku zaman sekarang. Bahan penyusunannya diambil dari sumber tradisi dan dokumen-dokumen atau arsip Belanda. Tampaknya karangan ini disusun untuk bahan bacaan di sekolah-sekolah yang pada waktu itu mulai bermunculan. Karangan ini menampilkan gambaran superioritas dan jasa orang Belanda terhadap orang pribumi (Sunda) yang seolah-olah dikaitkan dengan konsep kolonialisme Belanda.