Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing

Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi

Kontak Aduan & Layanan
082130165377
Pengaduan ULT
Berita

BBJB Dikunjungi Mahasiwa UIN Sunan Gunung Djati

Pada hari Kamis, 21 Februari 2019, Balai Bahasa Jawa Barat (BBJB) mendapat kunjungan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Mahasiswa yang datang berjumlah 66 orang, berasal dari dua kelas mata kuliah Menulis Kreatif.  Kedatangan mahasiswa UIN tersebut diterima oleh Kasubbag Tata Usaha, Ardianto Bahtiar, S.S. di Aula Tajudin BBJB.

Dalam sambutan penerimaannya, Ardianto Bahtiar, merasa senang mendapat kunjungan dari mahasiswa UIN ini. Menurutnya, BBJB sangat terbuka menerima kunjungan dari siapa pun, selama tujuannya masih berkaitan dengan kepentingan kebahasaan dan kesastraan. Selama ini BBJB sudah sering menerima kunjungan, baik mahasiswa, siswa sekolah, dosen, guru, wartawan, maupun komunitas. Secara umum, tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mengetahui perkembangan terbaru mengenai kebijakan bahasa Indonesia. Selain itu, ada juga yang bertujuan untuk memahami lebih jauh ihwal program UKBI, BIPA, perkamusan, ejaan, hasil penelitian, dan hal lain yang berhubungan dengan bahasa dan sastra.

Ardianto Bahtiar ketika menyampaikan beberapa Kebijakan Bahasa Indonesia kepada para mahasiswa UIN Sunan Guung Djati.

Sementara itu, dosen pengampu yang membawa rombongan mahasiswa ini adalah M. Romyan Fauzan, M.Pd. Selain berprofesi sebagai akademisi, dosen muda ini dikenal juga sebagai seorang yang multitalenta. Selain guru dan dosen, ia juga menekuni profesi lain: fotografer, aktor teater, penulis, dan artis sinetron. Dalam sinetron yang sangat populer, Preman Pensiun, ia terlibat berperan di dalamnya dengan memerankan tokoh “Uyan”. Tidak hanya itu, ia juga adalah seorang petani kentang di Cikembang, Arjasari, yang dikenal sebagai sentra hasil pertanian di wilayah selatan Kabupaten Bandung.

Berdasarkan pengakuan Romyan, tujuan utama membawa mahasiswanya ke BBJB adalah supaya mereka “gaul”, tidak “kuper”. Selama ini ia menganggap paradigma mahasiswa (khususnya mahasiswa yang ia ajar) tentang aktivitas kuliah adalah rutinitas baku: berangkat dari rumah (kosan) ke kampus, belajar di kelas, kemudian balik lagi ke rumah, begitu saja setiap hari. “Kan sayang, mahasiswa semestinya tidak hanya belajar teori, banyak sekali hal-hal di luar kelas yang dapat dipelajari secara langsung,” ujarnya. “Dengan berkunjung, mahasiswa dapat membuka wawasan dan pergaulan, bersilaturahmi, serta menyerap ilmu langsung dari sumbernya. Misalnya, memperoleh cerita pengalaman langsung mengenai proses kreatif dari para penulis, sastrawan, seniman, budayawan, dan lain-lain,” sambungnya lagi.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa kelas Menulis Kreatif ini memperoleh pembekalan materi dari beberapa narasumber dari BBJB. Ardianto Bahtiar menyampaikan materi tentang “Kebijakan Bahasa Indonesia”. Umi Kulsum (penulis dan peneliti BBJB) membekali mahasiswa dengan pengetahuan bagaimana memilih diksi yang tepat serta bagaimana membuat kalimat yang baik agar efektif dalam menulis. Adapun Nandang R. Pamungkas (penulis dan penyuluh BBJB) menyampaikan materi pengetahuan dasar memahami ejaan. Sebagai penutup, diisi oleh penyampaian materi menulis karya tulis ilmiah (KTI) yang disampaikan oleh Moh. Sarip Hidayat (penyair dan pengelola jurnal BBJB).

Nandang R. Pamungkas sedang memberikan pengetahuan dasar memahami ejaan kepada mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati.

Seusai acara kunjungan, beberapa mahasiswa merasa sangat senang memperoleh pengetahuan baru tentang kebahasaan dan kepenulisan. Mereka merasa tambah bersemangat dalam mengikuti mata kuliah Menulis Kreatif. Menurut mereka, ternyata menulis itu mengasyikkan. Tentu saja aktivitas belajar di luar kelas kali ini membuat motivasi mereka dalam menulis semakin tinggi. Hal ini didukung pula oleh tindak lanjut dari tugas menulis dalam mata kuliah ini, yakni proyek menerbitkan buku antologi hasil tulisan mereka. Rencana itu ditegaskan oleh Romyan, “Memang dari awal sudah saya rancang dan saya rencanakan bahwa hasil dari mata kuliah ini harus menghasilkan karya nyata, buku kumpulan tulisan mahasiswa.” (NRP).

×

 

Hallo!

Klik kontak kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp/p>

× Apa yang bisa saya bantu?