Buku #2: Tiga Puisi Ismail Kusmayadi

admin
22 January 2019
0
145

BUKU #2

buku itu berbicara tentang hujan
kamu hanya diam
buku itu bercerita tentang si kancil dan buaya
kamu hanya diam
buku itu berpetualang ke cakrawala
kamu hanya diam
buku itu berfantasi ke negeri bidadari
kamu hanya diam
buku itu bersama angin berkisah cinta
kamu hanya diam
buku itu berganti rupa jadi cahaya
kamu hanya diam
buku itu tak kuasa, diam seribu bahasa
kamu tetap diam

Kota Kelahiran, 2016

PELAJARAN BERHITUNG

mengapa kamu sulit berhadapan dengan angka, nak?
bukankah nanti hidup kita ini juga akan berhadapan
dengan angka-angka, sulit

tapi, sudahlah jangan kamu paksakan
nanti dahimu berkerut sebelum tua
nanti matamu rabun sebelum renta
nanti otakmu beku sebelum senja

biarlah kamu hidup dengan bahasa saja
memaknai simbol-simbol dengan cinta

Kota Kelahiran, 2016

MEMBACA PETA

bu guru membeberkan peta
menandai satu wilayah yang berwarna
anak-anak suka sekali melihat peta
bukan sebab bisa mengukur skala
tapi, suka karena warna-warna ceria

hamparan samudra membuat anak-anak
berimajinasi menyelaminya
lekuk bentuk benua membuat anak-anak
berfantasi menjelajahinya

bu guru menebar senyum
pelajaran hari ini begitu hidup
anak-anak berebut menunjuk satu benua
dan benua yang lain
anak-anak berlomba menandai satu pulau
dan pulau yang lain

membaca peta adalah pelajaran berharga
tanpa harus dieja anak-anak mampu memahaminya

namun, bu guru kembali merenung
bagaimana cara mengajarkan membaca
peta kehidupan?

Kota Kelahiran, 2016

Biodata Penulis

Ismail Kusmayadi, lahir di Bandung, 3 Mei 1976. Seusai menyelesaikan kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung tahun 2001. Sekarang bekerja sebagai guru bahasa Indonesia di SMAN 1 Banjaran dan pembina ekskul Pers Sekolah.
Sejumlah karyanya berupa cerpen, puisi, artikel, resensi buku, kartun, dan drawing telah banyak dimuat di beberapa media lokal dan nasional. Puisi-puisinya terhimpun dalam buku kumpulan puisi Lanun (Dhesfi Pressindo, 2016) dan antologi bersama Aquarium dan Delusi (2017).