Candrahayat adalah nama samaran dari R.H. Uton Muchtar Syafei, seorang penulis yang menulis dengan menggunakan bahasa Sunda dan Indonesia. Dalam karangan yang ditulisnya ia sering menggunakan nama samaran. Nama samaran yang sering dipakainya selain Candrahayat antara lain Harum, Cedrayana, Tundapura, dan ALB. R.H. Uton Muchtar Syafei dilahirkan di limbangan, Kabupaten Garut pada tanggal 14 November 1901.
Tahun 1915 ia masuk sekolah HIS di Majalengka. Setelah tamat HIS pada tahun 1919 oleh orang tuanya diharuskan masuk pesantren. Namun, ia tidak menuruti kehendak orangtuanya dan minggat ke Sukabumi. Di Sukabumi ia melanjutkan ke sekolah pertanian. Di sekolah ini mendapat beasiswa sehingga dapat mencukupi kebutuhan sekolah dan kebutuhan hidup sehari-hari.Setelah tamat dari sekolah pertanian pada tahun 1923 R.H.Uton Muchtar Syafei bekerja di Perkebunan teh dan kina di daerah Cianjur. Kemudian pada tahun 1924 ia pindah kerja Kehutanan Pejaten Cepu. Setelah itu pindah kerja lagi ke Kehutanan Semarang, Gundih, Bojonegoro, dan Solo. Ketika bekerja di Solo, ia mendapat gelar sebuah nama, yaitu Murdhoningrat dari Kolonel P.Purbonegoro (putra Paku Buwobo X). Pada tahun 1939 ia pindah ke Jawa Barat, dan pada tahun 1942 oleh Pemerintahan Jepang (dalam masa penjajahan Jepang) dipekerjakan di Perkebunan P&T Subang. Tahun 1948, ia ditarik oleh Pusat Jawatan kehutanan di Jakarta untuk memegang Kehutanan Bogor dan Federal distrik Jakarta. Kemudian, ia diangkat menjadi Kepala Seksi I Politik Wilayah Pertanian dan Kehutanan Jawa Barat, Keresidenan Bogor, Jakarta, dan Banten. Ia mulai menjalani masa pensiun sejak tahun 1960.
Candrahayat gemar berorganisasi yang telah ditekuninya sejak ia sekolah di Sekolah Pertanian di Sukabumi. Pada waktu itu ia pernah menjadi anggota perkumpulan Yong Java dan menjadi pimpinan Sekar Rukun. Setelah bekerja pun ia aktif sebagai pengurus di Vakbond PKSB. Kemudian pada tahun 1933 sampai terjadinya Perang Dunia II, ia menjadi Vice Voorzitter Hoofdbesuur PKBS dan menjadi anggota RR.
R.H.Uton Muchtar Syafei mulai menulis pada tahun 1928. Tulisan pertamanya dipublikasikan dalam surat kabar berbahasa Belanda De Vorsten Landen kemudian dalam Sipatehoenan, surat kabar berbahasa Sunda dan dalam Penyebar Semangat, surat kabar berbahasa Jawa dan dalam majalah-majalah yang terdapat dalam organisasi PKSB ( Perserikatan Kaom Sekerja Boswezen) sebuah organisasi untuk pekerja pertanian dan kehutanan di zaman Belanda. Setelah itu banyak tulisan-tulisannnya yang dimuat dalam majalah Sunda antara lain Warga,Candra, Mangle, Baranang Siang, dan Varia. Karya yang ditulisnya kebanyakan adalah cerpen dan cerbung yang sangat diminati oleh masyarakat Sunda pada waktu itu. Selain ceritanya menarik, juga penggunaan bahasanya yang enak dibaca.
Tahun 1957 ia bersama dengan R.H.E.Rohamina Sudarmika( istrinya) menerbitkan majalah berbahasa Sunda bernama Mangle. Majalah ini sampai sekarang masih tetap terbit. Buku-buku karya R.H.Uton Muchtar Syafei yang sudah diterbitkan antara lain; Mustika Leuweung, Lalakon Carmad, Koboy Carmad, Kamalinaan, Pondok Jodo Didodoho, Dodoja Tinemu Bagja, dan Tilu Dongeng.