Deden Abdul Azis

Deden Abdul Azis adalah seorang sastrawan kelahiran Cianjur, 28 Agustus 1972. Ia menyelesaikan sekolah SD, SLTP, serta SLTA di Cianjur. Tahun 1990 melanjutkan pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung, lulus tahun 1996. Ia pun pernah belajar mengaji di Pasantén An-Nur, Cibeber, Cianjur yang diasuh oleh kakek dan pamannnya. Deden menikahi Endah Dinda Jenura ketika masih kuliah tahun 1995, mas kawinnya tergolong unik, hanya dengan satu judul sajak. Di depan naib, ia membacakan sajak yang berjudul “Sagagang Simpe”.

Sejak mahasiswa, ia biasa menulis puisi; cerpen; artikel seni, sastra, dan budaya dalam dua bahasa (Indonesia dan Sunda). Karya-karyanya dipublikasikan di sejumlah media massa seperti Horison, Media Indonesia, Republika, Suara Pembaruan, Suara Karya Minggu, Pikiran Rakyat, Bandung Pos, Mitra Budaya, Mangle, Galura, Cupumanik, dan lain-lain.

Ia memperoleh penghargaan hadiah sastra Daeng Kanduruan Ardiwinata dan hadiah sastra Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBSS) untuk karya puisi dan cerpen dalam bahasa Sunda. Novel Roman Panganten dalam bahasa Sunda adalah buku pertamanya yang diterbitkan oleh Penerbit Kiblat Utama Bandung tahun 2003 dan buku tersebut dianugerahi Hadiah Sastra Rancage 2004 oleh Yayasan Rancage pimpinan Ajip Rosidi.

Selain Roman Panganten, tahun 2008 terbit pula buku kumpulan puisi berbahasa Indonesianya berjudul Senja Dalam Kereta oleh Penerbit Paramaarta Bandung. Dalam waktu dekat ia sedang mempersiapkan penerbitan buku kumpulan puisi Sunda berjudul Sagagang Simpe (setangkai sunyi) serta novel Sunda berjudul Ranumata: Fragmen Napak Tilas sebagai lanjutan dari buku Roman Panganten.

Selain pernah aktif di Teater Mahasiswa IKIP (sekarang Teater Lakon UPI) Bandung serta Unit Pers Mahasiswa (UPM) IKIP Bandung, tahun 1995 ia pun ikut mendirikan Kelompok Mainteater Bandung-Melbourne, ikut membentuk Komunitas Dangiang, serta menerbitkan jurnal kebudayaan Sunda Dangiang di Bandung.

Ia pernah bekerja sebagai wartawan di majalah Mangle, harian pagi Metro Bandung, dan harian umum Metro Bogor. Sekarang menjadi koresponden Tempo Grup (majalah Tempo, Koran Tempo, dan Tempointeraktif) untuk wilayah Cianjur-Sukabumi. Saat ini, ia pun menjadi koordinator suplemen “Pakuan” Pikiran Rakyat untuk wilayah Cianjur, Sukabumi, Bogor, dan Depok.

Sejak tahun 2007 sampai sekarang, ia menjadi pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Putera Indonesia (UNPI) Cianjur. Pada Pemilu 2009 terpilih menjadi Anggota Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Cianjur.

Bagikan ke:

Postingan Terkait