Bandung — Program Duta Bahasa merupakan program pembinaan kebahasaan dan kesastraan bagi generasi muda yang bertujuan meningkatkan peran generasi muda dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing sesuai dengan ranah penggunaan masing-masing guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa. Selain pengutamaan bahasa negara, pelestarian bahasa daerah juga menjadi tanggung jawab generasi muda. Termasuk penguasaan bahasa asing yang juga menjadi kompetensi yang sangat penting dimiliki oleh generasi muda Indonesia saat ini. Hal itu dikarenakan era globalisasi saat ini menuntut generasi muda untuk menjadi warga dunia. Pentingnya kemampuan berbahasa asing juga dimaksudkan untuk keperluan diplomasi lunak (soft diplomacy) kenegaraan dan penginternasionalan bahasa Indonesia itu sendiri. Untuk mewujudkan hal-hal tersebut Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat tahun 2024.
Pada 16 Mei 2024, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan acara Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2024, di Hotel Savoy Homan, Bandung. Pemilihan Duta Bahasa sendiri merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2006 yang bertujuan meningkatkan peran generasi muda dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia, daerah, dan asing sesuai dengan ranah penggunaan masing-masing guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa. Acara pemilihan duta bahasa Jawa Barat ini diisi dengan laporan pertanggung jawaban ketua panitia, pembukaan oleh Kepala Balai Bahsa Provinsi Jawa Barat, dan seleksi delapan belas besar untuk mendapatkan pemenang duta Bahasa Jawa Barat tahun 2024.
Dalam laporannya, ketua panitia, Jujun Helina menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat ke-18 ini mengangkat tema “Kedigdayaan Bahasa: Peran Bahasa dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” mengingat bahwa bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan dalam sidang umum Unesco sehingga bahasa Indonesia dapat menunjang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan komitmen global dan nasional. Kegiatan final pemilihan duta bahasa ini telah melalui proses yang panjang. Rangkaian kegiatan yang dilakukan selama bulan Maret kami telah membuka pendaftaran dan tercatat sebanyak 315 pendaftar dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Kemudian 100 peserta dinyatakan lolos seleksi tahap pertama meliputi seleksi administrasi dan penilaian esai. Jujun Herlina menambahkan bahwa para peserta tidak hanya berasal dari jurusan bahasa tetapi juga berasal dari berbagai jurusan lainnya seperti ilmu komunikasi, keperawatan, manajemen, farmasi, kedokteran, teknik sipil, dan hukum. Selanjutnya selama dua hari peserta mengikuti seleksi tahap kedua, yaitu pada tanggal 23 april Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI), Menulis Esai dalam tiga bahasa, Wawancara Krida dan 24 april Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Dari rangkaian tersebut terpilihlah 40 finalis yang berhak mengikuti rangkaian kegiatan berikutnya. Selama 4 hari finalis mendapat pembekalan yg dilaksanakan secara daring dan luring pada Tgl 3, 4, 6, dan 7 mei, ujar Jujun. Pada tanggal 11 mei penilaian bakat, 12 mei psikotes dan wicara publik. Pari ini kami akan memilih juara 1 putra/putri, juara 2 putra/putri, juara 3 putra/putri, juara harapan 1 putra/putri, juara harapan 2 putra/putri, dan juara harapan 3 putra/putri, lanjut Jujun. Selain itu akan ada penghargaan untuk duta bahasa media sosial, ikon persabahatan, ikon fotogenik, dan bakat terbaik. Kemudian juara 1 akan mewakili jawa barat ke tingkat nasional pada bulan agustus 2024.
Acara dibuka oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Dr. Herawati, S.S., M.A. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Duta Bahasa yang terpilih nanti diharapkan mampu mengemban tugas kebahasaan di antaranya: kegiatan pengembangan dan peningkatan budaya literasi masyarakat, kegiatan mengampanyekan penggunaan bahasa di ruang publik, dan menyelenggarakan kegiatan edukasi kebahasaan dan kesastraan dalam bentuk kegiatan kreatif lainnya. Pelibatan duta bahasa dalam menyukseskan program Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat diharapkan mampu memberikan dampak positif terutama di kalangan generasi muda. Para duta bahasa ikut mengawal Tiga program prioritas Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, yaitu Literasi, Pelindungan, dan Internasionalisasi. Bahasa Indonesia diajarkan di 52 negara, bahasa resmi dalam persidangan Unesco. Program tersebut akan mendukung kesuksesan Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya. “The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams” –Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian. Para generasi muda, wujudkanlah impian kalian dengan kreativitas dan prestasi, di antaranya melalui Bahasa, ujarnya.
Herawati juga menerangkan dengan mengintegrasikan program bahasa ke dalam perencanaan pembangunan, Indonesia memastikan bahasa menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap langkah strategis menuju pembangunan berkelanjutan, menggantikan ‘keheningan’ isu bahasa dengan fondasi kukuh bagi kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Indonesia sedang menghadapi sejumlah permasalahan yang memerlukan intervensi bidang kebahasaan. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, misalnya, telah berpengaruh terhadap perkembangan kebahasaan dan kesastraan. Kehadiran Indeks Pembangunan bidang Kebahasaan menjadi begitu krusial untuk memberikan pandangan yang komprehensif terhadap status quo dan potensi pembangunan kebahasaan di Indonesia. Dengan memiliki indeks ini, kita akan dapat mengidentifikasi keberhasilan, tantangan, dan peluang yang perlu diperhatikan dalam perencanaan nasional. Indeks ini tidak hanya memberikan gambaran tentang pencapaian pembangunan kebahasaan, tetapi juga dapat diintegrasikan ke dalam dokumen-dokumen perencanaan nasional. Dengan demikian, pembangunan kebahasaan dapat menjadi bagian integral dari rencana jangka panjang dan jangka menengah, menciptakan landasan yang kukuh untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai bangsa yang beragam secara budaya dan bahasa. Ada 718 bahasa daerah yang sudah teridentifikasi dengan keberagaman budaya tentunya yang menjadi pengikat kebinekaan Indonesia yang akan mewarnai pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.
Gambaran sekilas mengenai benang merah tema “Kedigdayan Bahasa” yang diangkat dalam Pemilihan Dubas tahun 2024 ini dengan perencanaan Pembangunan berkelanjutan dapat kita maknai sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia yang makin berkualitas melalui keberhasilan para generasi muda dalam Pembangunan di masa yang akan datang.
Terakhir beliau berharap para duta bahasa yang terpilih, bisa menjadi contoh yang baik terutama dalam berbahasa, bersikap, dan bertindak di masyarakat. Generasi muda sebagai penentu keberhasilan Pembangunan dan bekal memasuki bonus demografi di tahun 2045 nanti.
Duta bahasa adalah perwakilan generasi emas berkualitas yang menjadi penentu keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia dan untuk tegakkan muruah Badan Bahasa yang bermartabat dan bermanfaat.
Dewan juri dalam acara final kali ini adalah Dr. Herawati, S.S., M.A. (Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat) sebagai juri bahasa Indonesia, Ade Mulyanah, M.Hum. (Kepala Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, Badan Riset dan Inovasi Nasional) sebagai juri bahasa asing, Deri Eka Firmansyah, M.Hum. (presenter Bandung TV) sebagai juri bahasa daerah, dan Liestya Nurazizah Hermanto, M.I.Kom. (IKA Dubas Jawa Barat) sebagai juri wicara publik. Dyra Daniera dari Universitas Indonesia dan Luthfi Abdul Hakim dari Universitas Pendidikan Indonesia keluar sebagai juara I dan akan mewakili Jawa Barat dalam Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional di Jakarta bulan Agustus mendatang. Selamat kepada para pemenang!