Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar “Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan (Gebyar Dikbud)” di empat kota/kabupaten di Jawa Barat, 22—23 Maret 2019. Pada 22 Maret 2019 pelaksanaan Gebyar dilaksanakan di Gor Cisaat Kab. Sukabumi dan Taman Alun-alun Kabupaten Cianjur. Sementara itu, pada 23 Maret 2019 pelaksanaan Gebyar dilaksanakan di SOR Arcamanik Kota Bandung dan Pendopo Bupati Kabupaten Garut. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, secara maraton akan menghadiri langsung tempat pelaksanaan “Gebyar Dikbud” di Jawa Barat.
Pelaksanaan “Gebyar Dikbud” di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang berlangsung Jumat (22 Maret 2019) dikunjungi oleh ribuan masyarakat. Di Kabupaten Cianjur misalnya, ribuan pengunjung yang berasal dari siswa, guru, dan masyarakat Kabupaten Cianjur hadir di Alun-alun Cianjur. Pelaksanaan “Gebyar Dikbud” yang bertema “Ngaos-Mamaos-Maenpo” tersebut berlangsung sangat meriah. “Gebyar Dikbud” di Taman Alun-alun Cianjur di antaranya dimeriahkan dengan Pentas Seni Mamaos, Rampak Maenpo (Silat Masal), Stan Pameran Pendidikan, Bazar Makanan Tradisional, tampilan Seni Angklung, Kaulinan Barudak (seribu siswa), Tampilan Seni (siswa TK, PAUD, SD, dan SMP), dan tampilan seni siswa SLB.
“Gebyar Dikbud” di Jawa Barat bertujuan untuk menyosialisasikan capaian dan perkembangan pendidikan di Jawa Barat kepada masyarakat. Mendikbud ketika menghadiri “Gebyar Dikbud” di Cianjur, mengatakan bahwa dana pendidikan yang dialokasikan pemerintah pusat kepada setiap daerah otonom (provinsi/kabupaten/kota), baik berupa dana alokasi umum (DAU), maupun dana alokasi khusus (DAK) sangat besar. “Di Cianjur dan Sukabumi misalnya, DAU dan DAK lebih dari 500 miliar, bahkan hampir mendekati satu triliun. Itu semua untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita” kata Muhadjir.
Kegiatan “Gebyar Dikbud” di Jabar melibatkan beberapa instansi yang berada dibawah naungan Kemendikbud, seperti Dirjen PAUD Dikmas, Dirjen Bahasa, Dirjen Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Balai Bahasa, Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) IPA, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dan TK-PLB.
Balai Bahasa Jabar, sebagai salah satu instansi UPT Badan Bahasa, Kemendikbud, turut serta dalam memeriahkan “Gebyar Dikbud” di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, dan Kota Bandung. Balai Bahasa Jabar membuka stan pameran di empat kota tempat pelaksanaan “Gebyar Dikbud”. Dalam stan tersebut Balai Bahasa Jabar selain memamerkan kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan, juga menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan terkait pembinaan, pengembangan, dan pengkajian kebahasaan dan kesastraan.
Selain itu, Balai Bahasa Jabar juga memberikan informasi terbaru seputar kebahasaan dan kesastraan kepada masyarakat melalui jurnal ilmiah, majalah, dan buku kebahasaan dan kesastraan terbitan Balai Bahasa Jabar. Di stan Balai Bahasa Jabar juga pengunjung diberikan brosur dan stiker berupa imbauan untuk melestarikan bahasa daerah, mengutamakan bahasa Indonesia, dan menguasai bahasa asing.
Pada “Gebyar Dikbud” Cianjur, yang paling menarik dan banyak dicoba oleh para pengunjung di stan Balai Bahasa Jabar adalah adanya simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). UKBI merupakan alat untuk mengukur kemahiran berbahasa seseorang, seperti halnya seperti ToEFL dalam bahasa Inggris. Banyak para pengunjung yang ingin mengukur kemahiran berbahasa Indonesianya melalui alat UKBI tersebut.
Di stan Balai Bahasa juga dimeriahkan oleh mahasiswa asing yang sedang belajar bahasa Indonesia melalui salah satu program kerja Balai Bahasa Jabar, yaitu BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Bakhtibek Bahtibekok, peserta BIPA asal Tajikistan yang berada di stan Balai Bahasa Jabar di “Gebyar Dikbud” Cianjur, di antaranya berbagi pengalaman kepada para pengunjung tentang alasan, motivasi, dan pengalamannya selama belajar bahasa Indonesia. Selain itu, dia juga menceritakan keberadaan bahasa Indonesia di Tajikistan yang digunakan sebagai bahasa pilihan di universitas di Tajikistan. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang cukup lancar, Bahtibekok juga menceritakan perbedaan budaya antara Indonesia dan Tajikistan, serta bercerita tentang kegiatannya selama berada di Indonesia.
Selain membuka stan, dalam rangka “Gebyar Dikbud” 2019, di empat kota/kabupaten tempat berlangsungya “Gebyar Dikbud”, Balai Bahasa Jabar juga mengadakan Lokakarya Literasi kepada pegiat literasi yang berasal dari berbagai komunitas. Drs. Sutejo, Kepala Balai Bahasa Jabar mengatakan bahwa dengan diadakannya lokakarya ini diharapkan dapat menggugah para pegiat komunikasi literasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam hal baca-tulis. (DS).