Jebakan dalam Penerjemahan Sastra

Oleh Martha Simons

Ketika kita bermimpi mengenai profesi penerjemah yang menyenangkan, kita membayangkan bahwa kita akan terlibat dalam menerjemahkan buku yang segara akan menjadi buku fiksi terlaris (bestseller book) yang banyak dibicarakan orang. Saya kira tidak banyak orang yang bercita-cita menjadi penerjemah dokumen hukum dan buku manual penyedot debu. Akan tetapi penerjemahan sastra memerlukan proses yang berat dan menantang. Banyak sekali kesulitan yang harus diatasi ketika mencoba mengomunikasikan keindahan dan keunikan yang ada dalam teks sumber.

Kreativitas Tak terbatas

Tidak ada seorang pun yang menyangkal bahwa penerjemakan teks apa pun merupakan suatu proses kreativitas. Tetapi tidak ada penerjemahan lain yang menuntut untuk menggunakan kreativitas yang lebih selain penerjemahan sastra. Hal pertama yang harus diingat yaitu harus tahan terhadap godaan untuk membuat teks lebih baik. Kita semua mempunyai persepsi subjektif mengenai sesuatu dan memutuskan yang terbaik. Simpan saja penilaian yang seperti itu hanya untuk dirimu sendiri dan biarkan pembaca yang memutuskan. Bagaimana pun Itu bukan teks kamu. Tujuan dari penerjemahan sastra adalah menyampaikan arti, suasana hati, dan ritme yang ada dalam teks sumber. Sangatlah sulit untuk mencapai tujuan ini, terutama ketika bahasa sumber dengan bahasa sasaran sangat berbeda. saat itulah kamu harus menggunakan kreativitasmu.

Perbedaan Budaya

Setiap bahasa menciptakan lingkungan sosialnya sendiri yang unik. Latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang besar terhadap bagaimana kita bereaksi terhadap sebuah karya sastra dan aspek ini juga harus diperhatikan. Sangatlah sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat dan teknik yang efektif untuk membuat pembaca merasakan emosi yang dimaksud oleh penulis dalam bahasa sumber. Penulis menciptakan mahakaryanya dengan target pembaca tertentu dalam pikirannya dan tugasmu adalah berusaha keras agar teks itu menarik bagi orang-orang yang mempunyai pandangan yang benar-benar berbeda.

Permainan Kata

Banyak penulis suka bermain dengan kata dan membuat pembacanya menemukan pesan tersembunyi di dalam teks. Hal ini sangat bagus dan menarik bagi pembaca, tetapi tidak bagi penerjemah. Penerjemah kemudian harus bergelut mencari pilihan kata yang mempunyai kemiripan arti. Banyak penulis berusaha keras dalam menemukan nama-nama untuk karakter dalam tulisan mereka. Sebagai contoh, sangatlah kompleks untuk membuat pembaca buku Harry Potter dari Rusia memahami bahwa nama Lord Voldemort asalnya dari bahasa Prancis  yang berarti Flight of Death (Lepas dari Kematian)  jika tidak membuat catatan kaki. Contoh lainnya adalah Tom Marvolo Riddle menjadi anagram/permainan kata dari ‘Saya Lord Valdemort’.

Menerjemahkan permainan kata adalah sebuah tugas untuk tingkat selanjutnya. Contoh yang terbaik untuk permainan kata ada dalam cerita karya Lewis Carroll, Alice in Wonderland.

“Mine is a long and sad tale!” said the Mouse turning to Alice and sighing.

“It is a long tail certainly,” said Alice, looking down with wonder at the Mouse’s tail.

“The master was an old Turtle – we used to call him Tortoise –”

“Why did you call him Tortoise, if he wasn’t one?” Alice asked.

“We called him Tortoise because he taught us,” said the Mock Turtle angrily.   

Kamu akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencoba menemukan idiom atau kata yang cocok dalam bahasa sasaran untuk menghasilkan permainan kata seperti teks sumbernya. Hampir selalu ada jalan yang elegan untuk menerjemahkannya. Hampir..

Humor

Humor adalah salah satu penerjemahan sastra yang menantang. Di sini lagi-lagi yang menjadi permasalahannya adalah perbedaan latar belakang budaya. Sesuatu yang dianggap lucu oleh orang Jerman akan terasa aneh bagi orang Spanyol. Dan sebaliknya. Tugas utamanya adalah menemukan kata-kata umum atau cara laian untuk menerjemahkan lelucon atau permainan kata. Jika kamu dapat melakukannya, kamu akan mampu menerjemahkan apa pun. Satu hal lagi yang harus diingat adalah terlalu rinci menjelaskan lelucon akan terasa hambar bagi pembaca. Semakin detil kamu memperjelas, akan membuat semakin kurang lucu.

Itulah beberapa contoh tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh penerjemah sastra. Terdapat banyak cara untuk mengatasinya dan berlatih tetap menjadi cara yang paling efektif.

Mengenai Penulis

Martha Simons bekerja pada sebuah jasa penerjemahan Translateshark.

Sumber: http://www.omniglot.com/language/articles/translationpitfalls.htm

Diterjemahkan oleh: Taufiq Awaludin

Bagikan ke:

Postingan Terkait