Daftar Bandar Togel Slot Online Terpercaya 2022

togel online

bandar togel

situs togel online

10 Daftar Situs Slot Terpercaya Dijamin VIP

online togel

judi togel online

situs slot online

slot online

togel terpercaya di batam

heromedia

Togel Online Terlengkap dan Terpercaya 2022

togel online

online togel

www togel online com

togel online terpercaya

daftar togel online terpercaya

daftar togel online

Juniarso Ridwan – Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat

Juniarso Ridwan

Juniarso RidJuniarso Ridwanwan adalah seorang penyair Bandung. Penulis ini lahir pada tanggal 10 Juni 1955, di Bandung. Pendidikan SMA-nya ditamatkan di Bandung tahun 1973; melanjutkan pendidikan di Jurusan Teknik Geodesi ITB, 1981;  Pascasarjana Administrasi Negara, 1998; Pascasarjana Ilmu Hukum,  2006; Doktor Ilmu Hukum, 2009.

Suami dari Dr. Hj. Tetet Cahyati, S.Pd, M.M. yang juga penyair ini mulai menulis sejak mahasiswa. Ia bergabung dengan Grup Apresiasi Sastra (GAS) ITB dan Studi Teater Mahasiswa (Stema), menulis di berbagai media massa, seperti Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Pelita, Pikiran Rakyat, Aktuil, Ulumul Quran, Mangle, Cupumanik, Horison dan lain-lain.

            Pernah bekerja sebagai redaktur Sipatahunan,  1979—1980 dan wartawan Pikiran Rakyat, 1981—1987. Dari tahun 1987—1992 menjadi anggota DPRD Kota Bandung; tahun 1984—sekarang menjadi pegawai negeri sipil Pemda Kota Bandung;  sekarang menjabat Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Pemda Kota Bandung.

            Menurut Juniarso Ridwan, pada awalnya kegiatan menulis menjadi tumpuan untuk memberikan penghasilan, seperti untuk biaya kuliah, tetapi belakangan menulis hanya sebagai kegiatan selingan, tidak dijadikan tumpuan hidup. Akan tetapi, di sela-sela kegiatan rutin, ia masih menyempatkan menulis puisi dan menghidupkan kegiatan sastra melalui Forum Sastra Bandung.

            Kumpulan puisinya antara lain: Dua Penyair di Depan (1976), Penipu Waktu (1979), Robocop (1994), Tanah Terluka (1996), Air Mengukir Ikan (2000), Gelombang Mata Langit (2002), Air Mata Membara (2004), dan Semua Telah Berubah Tuan (2006), Kumpulan cerpen Bendera Merah (2004). Sajak-sajaknya juga termuat dalam antologi Orba (1994), Malam 1000 Bulan (1994), Dari Bumi Lada (1996), dan Tangan Besi (1997). Selain menulis puisi dalam bahasa Indonesia ia juga dikenal sebagai penyair Sunda yang potensial. Karyanya terpilih sebagai puisi terbaik oleh Lembaga Basa jeung SastraSunda (LBSS) pada tahun 1995. Namanya juga tercatat dalam Ensiklopedia Sunda (2000). Penghargaan yang pernah diperoleh, Juara III penulisan puisi Jawa Barat tahun 1975, dan penghargaan puisi terbaik Lembaga Basa dan Sastra Sunda tahun 2004.

Postingan Terkait