Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) IV Daring pada pembukaan Seminar Leksikografi Indonesia di Hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2016.
Peluncuran KBBI IV Daring itu merupakan upaya terus-menerus yang dilakukan Badan Bahasa untuk menjadikan KBBI sebagai sumber rujukan dan sumber penggalian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peradaban Indonesia yang mudah diakses dan murah.
Berdasarkan informasi yang dilansir http://badanbahasa.kemdikbud.go.id, KBBI daring ini memuat 92.011 lema, yang terdiri atas 41.472 kata dasar, 24.607 kata berimbuhan, 23.536 gabungan kata, 2.033 peribahasa, 272 idiom/kata kiasan, dan 91 varian. Selain itu, kamus ini juga memuat 3.473 rujuk silang, 109.005 makna, 27.889 contoh, 2.835 nama ilmiah, dan 136 rumus kimia.
KBBI daring ini merupakan upaya penyediaan akses terhadap Kamus Besar Bahasa Indonesia di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun selama terhubung dengan jaringan internet. Untuk sementara, masyarakat dapat mengakses KBBI IV daring ini di kbbi4.portal.bahasa.com. Badan Bahasa sedang melakukan migrasi data ke Laman Badan Bahasa, Kemendikbud.
Badan Bahasa, Kemendikbud menargetkan lema KBBI mencapai 200.000 pada 2019. Saat ini KBBI Edisi IV Daring baru memuat 92.049 lema. Kalau disandingkan dengan Oxford English Dictionary (OED) yang memuat 600.000 lema, KBBI tertinggal jauh.
Untuk memenuhi target 200.000 lema pada tahun 2019, Badan Bahasa mengundang partisipasi masyarakat seluas-luasnya untuk menyumbangkan kosakata, baik berupa kosakata umum, istilah, maupun kosakata daerah. Masyarakat dapat menyumbangkan kosakata tersebut secara daring di http://kbbi.kemdikbud.go.id/.