Kemendikbudristek Komitmen Perkuat Ekosistem Sastra Nasional
Jakarta — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Pentas Karya Komunitas Sastra Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan 2023. Mengusung tema “Sastra Perekat Kebinekaan”, acara ini dimeriahkan dengan pementasan mendongeng, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan teater oleh perwakilan komunitas sastra penerima bantuan dari 11 provinsi, serta penampilan beberapa maestro sastra nasional.
“Kemendikbudristek berkomitmen untuk membangun dan memperkuat ekosistem sastra. Tidak hanya melalui Badan Bahasa, tetapi juga melalui semua unit yang bisa kita gerakkan bersama untuk memperkuat bidang kesastraan ini sehingga, nantinya kita akan memiliki karya-karya sastra hebat dan juga sastrawan hebat di masa depan,” disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, dalam pembukaan Pentas Karya Komunitas Sastra di Teater Besar, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12).
Program bantuan pemerintah penguatan sastra diharapkan dapat dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak pemroduksi karya, penggerak sekaligus penguat dalam membangun kesastraan di tengah masyarakat, serta mengembangkan kesastraan dan meluaskan produk karyanya.
“Kami ingin bantuan yang kami berikan ini bisa menjadi pemantik, untuk membantu komunitas-komunitas sastra yang selama ini telah berkontribusi dalam menggiatkan sastra di wilayahnya masing-masing,” ungkap Suharti.
Ketika berbicara tentang sastra, lanjut Suharti, Kemendikbudristek tidak hanya melibatkan para maestro atau sastrawan terkenal saja. Namun, juga mendorong pelibatan peserta didik dan kaum muda. “Kami berharap dari wajah-wajah muda yang hadir saat ini akan muncul sastrawan-sastrawan masa depan,” ungkapnya.
Pada Juli dan September 2023, Badan Bahasa melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra telah mengumumkan 45 komunitas penerima bantuan pemerintah dari kategori bantuan fasilitas komunitas dan 5 komunitas untuk kategori penghargaan, serta penghargaan perorangan sebanyak 29 orang.
“Ada beberapa tokoh-tokoh pegiat sastra di daerah yang kita berikan apresiasi berdasarkan atas nominasi atau pencalonan dari komunitas dan orang-orang yang mengetahui betul kiprah mereka untuk memajukan sastra. Kita seleksi dan ada kuratornya,” kata Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz.
Kepala Badan Bahasa juga mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek terus berupaya untuk meningkatkan cakupan penerima bantuan pemerintah agar lebih banyak komunitas sastra yang semakin berdaya dan semakin bisa menghadirkan dampak pada pengembangan bidang sastra dan literasi masyarakat, serta berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi di sekitarnya.
“Berdasarkan hasil evaluasi Bappenas dan Ditjen Anggaran atas efektivitas dari bantuan pemerintah berupa pemberdayaan komunitas sastra ini, maka tahun depan (2024) jumlah anggaran akan ditingkatkan,” kata Amin.
Adapun perwakilan komunitas sastra yang tampil pada Pentas Karya Komunitas Sastra berasal dari 11 provinsi, antara lain yaitu Rumah Baca dan Kreativitas Tanah Ombak dari Provinsi Sumatera Barat, Perkumpulan Sabda Bunian dari Provinsi Kepulauan Riau, Rumah Kreatif Suku Seni Riau dari Provinsi Riau, Sanggar Seni Budaya Batin Penghulu dari Provinsi Jambi, Komunitas Dongeng Dakocan dari Provinsi Lampung, Komunitas Ngejah dari Provinsi Jawa Barat, Komunitas Studi Sastra Tiga Gunung dari Provinsi Jawa Tengah, Komunitas Masyarakat Lumpur dari Provinsi Jawa Timur, Langkau Etnika Kalbar dari Provinsi Kalimantan Barat, Komunitas Mahima dari Provinsi Bali, dan Komunitas Seni Lobo dari Provinsi Sulawesi Tengah.
Pentas Karya Komunitas Sastra juga menampilkan beberapa sastrawan nasional yang akan menampilkan pertunjukan teater, baca puisi, dan baca cerpen, yakni Putu Wijaya, Sutardji Calzoum Bachri, Godi Suwarna berkolaborasi dengan Sifa Putri Yandani (Pemenang I Maca Sajak Tingkat SMP Kategori Putri, Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Jawa Barat tahun 2023), Iman Soleh, Agus R. Sarjono bersama Teater Forum, juga Isbedy Stiawan Z.S. dan E.M. Yogiswara.
Sumber:
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi