Kesantunan Berbahasa Peserta Didik Harus Ditingkatkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung, Hikmat Ginajar, M.Si., mengatakan bahwa kesantunan berbahasa anak-anak sekarang ini sangat memprihatinkan. Tugas guru sebagai pendidik untuk mengajarkan kesantunan berbahasa kepada para peserta didik. Peserta didik harus dibiasakan mengucapkan terima kasih, mohon maaf, wilujeng, hatur nuhun, dan hapunten. “Oleh karena itu, saat ini Kota Bandung memiliki program sekolah santun sebagai pendidikan karakter secara emosional dan spiritual kepada peserta didik, di samping diberikan kecerdasan intelektual”, kata Hikmat.
Hal tersebut disampaikan Hikmat Ginanjar di hadapan para guru Bahasa Indonesia Tingkat SMP di Kota Bandung ketika membuka kegiatan Penyuluhan Kemahiran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi Guru Bahasa Indonesia Tingkat SMP Se-Kota Bandung, Kamis, 18 Juli 2019, di Hotel Fox Harris, Jalan Jawa, Bandung. Sementara itu, Drs. Umar Solikhan, M.Hum., Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan penyuluhan ini adalah selain untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Indonesia dalam hal kemahiran berbahasa, juga untuk menambah pengetahuan kebahasaan dan kesastraan para guru.
“Tingkat kemahiran berbahasa Indonesia melalui alat uji UKBI untuk para guru Bahasa Indonesia di seluruh Indonesia, secara rata-rata masih di tingkat Madya. “Padahal standar kemahiran berbahasa Indonesia untuk guru Bahasa Indonesia, sesuai dengan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016, standar kemahiran berbahasa Indonesia untuk guru Bahasa Indonesia adalah Unggul”, kata Umar.
Dalam penyuluhan tersebut, Balai Bahasa Jawa Barat mengundang seratus guru Bahasa Indonesia tingkat SMP yang ada di Kota Bandung untuk menjadi peserta. Para guru disegarkan kembali pengetahuannya terkait dengan kebahasaan dan kesastraan oleh para penyuluh dari Balai Bahasa Jabar. Materi yang diberikan yaitu Kebijakan Bahasa, Kalimat Efektif & Penyusunan Paragraf yang di sampaikan oleh Umar Solikhan, M.Hum. Kemudian, Pilihan Kata/Diksi (Devyanti Asmalasari, M.Pd.), Ejaan Bahasa Indonesia (Nani Darheni, M.Hum.), dan Pengajaran Sastra (Sarip Hidayat, M.Hum.).
Kegiatan penyuluhan yang bertema “Meningkatkan Pengetahuan Kebahasaan dan Kesastraan untuk Menunjang Profesionalitas Guru” ini dilaksanakan selama dua hari, 18 dan 19 Juli 2019. Kegiatan ini merupakan kegiatan penyuluhan terakhir pada tahun 2019 yang dilaksanakan di Kota Bandung. Sebelumnya, Balai Bahasa Jawa Barat juga sudah mengadakan penyuluhan serupa untuk guru bahasa Tingkat SD, SMP, dan SMA, serta tenaga Tata Usaha SMA yang ada di Kota Bandung. Pada tahun 2019 ini Balai Bahasa Jawa Barat memang sudah mengagendakan kegiatan penyuluhan kemahiran berbahasa bagi tenaga professional, khususnya guru bahasa dan tenaga Tata Usaha sekolah di Kota Bandung.
Dindin Samsudin, Ketua Panitia Kegiatan, berharap dengan adanya kegiatan ini wawasan dan pengetahuan para guru Bahasa Indonesia tentang kebahasaan dan kesastraan akan meningkat. “Setelah penyuluhan ini kami berharap agar mutu penggunaan bahasa Indonesia baik lisan—sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan—maupun bahasa tulis sebagai sarana pengungkapan pikiran para guru akan meningkat sehingga mereka lebih mahir dalam berbahasa Indonesia”, kata Dindin.
Widaningsih, peserta dari SMP 14, mengatakan bahwa penyuluhan seperti ini sangat penting bagi para guru, khususnya guru Bahasa Indonesia, untuk menyegarkan kembali pengetahuan dan wawasan. “Materi kebahasaan dan kesastraan yang diberikan dalam penyuluhan sangat bermanfaat dan dapat kami terapkan saat pembelajaran di sekolah,” kata peserta yang juga menjabat sebagai Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Bandung ini.
Balai Bahasa Jawa Barat sebagai UPT Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan terus meningkatkan kemahiran berbahasa guru agar proses belajar dan mengajar di sekolah menjadi lebih berkualitas. Hal tersebut sesuai dengan salah satu tugas pokok dan fungsi Balai Bahasa Jabar, yaitu pembinaan pengguna bahasa Indonesia. Salah satu kegiatan dalam pembinaan bahasa adalah penyuluhan. (DS).