Kongres Basa Sunda X di Kabupaten Kuningan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Lembaga Basa dan Sastra Sunda (LBSS) mengadakan “Kongres Basa Sunda X”, 30 s.d. 2 Desember 2016, di Hotel Horison Tirta Sanita, Kabupaten Kuningan.
Kongres yang bertema “Merenahkeun Basa jeung Sastra Sunda di Balarea” ini digelar sebagai upaya pelestarian bahasa, sastra, dan aksara daerah, serta sebagai implementasi Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2014. Selain itu, kongres ini di antaranya bertujuan untuk merumuskan, menggali, memelihara, dan mengembangkan bahasa daerah sebagai akar kebudayaan daerah. Kongres ini juga diharapkan dapat meningkatkan martabat bahasa Sunda sebagai alat komunikasi dan mendukung generasi muda dalam meningkatkan kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik dan benar.
Kegiatan kongres Basa Sunda X dibuka oleh Gubernur Jawa Barat, Bapak Ahmad Heryawan dan diikuti oleh 180 orang peserta dari berbagai kalangan, seperti birokrat, guru bahasa Sunda, budayawan, sastrawan, akademisi, dan tokoh masyarakat pecinta bahasa Sunda.
Gubernur menyatakan bahwa bahasa itu harus digunakan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Otak manusia memiliki beberapa ruang yang bisa diisi oleh berbagai macam bahasa. Kita tidak perlu takut karena setiap bahasa mempunyai tempat masing masing. Gunakanlah setiap bahasa secara proporsional. Beliau pun mengatakan bahwa mulok bahasa daerah perlu karena bahasa merupakan tanda sebuah kawasan, tanda sebuah budaya, tanda sebuah nilai dan kearifan lokal. Oleh karena itu, rumuskan hal yang terbaik bagi kemajuan bahasa Sunda sebagai bahasa modern, bahasa pergaulan, jangan sampai hebat di negara orang, tetapi di negeri sendiri tidak dikenal.

Permasalahan yang menjadi bahan pembicaraan dalam kongres di antaranya terkait kebijakan mengembangkan bahasa, sastra, dan aksara Sunda di masyarakat. Salah satu narasumber di kongres ini adalah Ibu Ovi Soviaty R., Subbidang Revitalisasi, Bidang Pelindungan, Pusat Pengembangan dan Pelindungan yang mewakili Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.