Majelis Sastra Bandung
Majelis Sastra Bandung didirikan pada tanggal 25 Januari 2009. Pendiri Majelis Sastra Bandung adalah Matdon, Yusep Muldiyana, Aendra H. Medita, Hanif Hermana, Andi, dan Dedi Koral. Tujuan didirikannya Majelis Sastra Bandung adalah menghimpun penyair-penyair muda yang memiliki semangat yang tinggi dalam bersastra, tetapi tidak memiliki media yang cukup untuk berdiskusi supaya karya-karyanya tidak hambar dan kosong.
Majelis Sastra Bandung merupakan gabungan dari beberapa komuitas yang ada di Bandung, yaitu dari Forum Lingkar Pena (FLP) Bandung, ASAS UPI, dan dari UNPAS. Kehadiran Majelis Sastra Bandung merupakan upaya untuk saling melengkapi kehidupan sastra di Bandung yang memiliki banyak ragam dan banyak penyair yang masih tersembunyi.
Majelis Sastra Bandung tidak memiliki anggaran tetap untuk kegiatan komunitasnya. Matdon, Rois Am Majelis Sastra Bandung menyatakan bahwa selama masih bersemangat maka kegaiatan akan tetap dapat berjalan. Ia kadang menyisihkan sedikit penghasilannya untuk kegiatan sastra sebagai sebuah sodaqoh. Majelis Sastra Bandung tetap bisa bertahan karena kuatnya solidaritas di antara anggotanya
Mulai bulan Januari 2009 sampai dengan Oktober 2009, Majelis Sastra Bandung telah melakukan 10 kali pengajian sastra. Kegiatan pertama Majelis Sastra Bandung adalah Launching yaitu membahas tradisi sastra di Jawa Barat oleh Soni Farid Maulana dan Hawe Setiawan. Kegiatan kedua membahas karya-karya anggota Majelis Sastra Bandung yang dibahas oleh Ibu Safrina Noorman. Selain itu, Nenden Lilis A., Ahda Imran, dan Septiawan pernah diundang sebagai pembahas dalam acara pengajian sastra, bahkan pernah diselingi orasi budaya oleh Acep Zamzam Noor.
Sampai tanggal 11 Oktober 2009, Majelis Sastra Bandung telah mengadakan 10 kali pengajian sastra. Pengajian sastra ini diadakan setiap sebulan sekali di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 5 Bandung. Sejak 11 Oktober 2009, pengajian Sastra akan berkeliling tempat di sekitar Kota Bandung. Pada tanggal 11 Oktober 2009, pengajian sastra diadakan di Detik Com Bandung Jalan Lombok Nomor 33 Bandung. Pengkajian sastra yang ke-10 itu membahas puisi penyair muda Majelis Sastra Bandung, yaitu Juandi, Gunawan Suryana, Zulkifli Songyanan, dan Iman Budhi Santosa yang dibahas oleh Anwar Kholid. Pada bulan Desember 2009 atau Januari 2010, Majelis Sastra Bandung berniat untuk menerbitkan buku kumpulan puisi yang diberi judul Ziarah kata 44 penyair.
Untuk mengetahui perkembangan Majelis Sastra Bandung terkini dapat dilihat dalam laman https://majelisastrabandung.wordpress.com