Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SD Se-Jawa Barat dan Banten Tahun 2023
Soreang—Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SD Se-Jawa Barat dan Banten pada 19—22 Mei 2023 di Hotel Grand Sunshine, Soreang. Kegiatan ini diikuti oleh 125 orang peserta yang merupakan perwakilan dari 27 dinas pendidikan kabupaten/kota di Jawa Barat, Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang yang terdiri atas guru, pengawas, dan kepala sekolah. Kegiatan diawali dengan pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adapif Merdeka untuk seluruh peserta.
Pelatihan guru utama revitalisasi bahasa daerah merupakan upaya nyata untuk menghidupkan kembali dan memperkuat bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda, di kalangan guru-guru utama pada jenjang SD. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengajar dan mempromosikan penggunaan bahasa daerah, khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten. Selain itu, dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam menjaga dan memperkaya khazanah budaya bahasa daerah di Jawa Barat dan Banten.
Pelaksanaaan revitalisasi bahasa daerah di Jawa Barat pada 2023 ini merupakan pelaksanaan ketiga. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D., menyampaikan beberapa ungkapan penting terkait dengan tantangan yang dihadapi dalam era globalisasi. Aminudin menyatakan bahwa globalisasi akan mengarah kepada monolingualisme, yakni makin hari akan mengarahkan satu bahasa saja secara ekonomi atau politik yang diakui dan menjadi kuat. “Oleh karena itu, revitalisasi bahasa daerah menjadi semakin penting dalam menjaga keberagaman bahasa dan budaya di masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi baru kepada peserta terutama para guru utama dalam memperkuat pengajaran dan pemahaman bahasa daerah kepada generasi muda. Para peserta pelatihan terlibat aktif dalam sesi interaksi, diskusi, dan pelatihan praktis yang dipandu oleh ahli bahasa dan budayawan terkemuka. Mereka mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya melestarikan bahasa daerah dan strategi efektif untuk mengintegrasikan bahasa daerah dalam kurikulum pendidikan.
Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SD se-Jawa Barat dan Banten menghadirkan tujuh orang narasumber yang merupakan praktisi dan akademisi yang sangat berkompeten dalam bidang bahasa dan sastra Sunda. Materi yang disampaikan merupakan mata lomba yang akan ditandingkan dalam festival tunas bahasa ibu mendatang, yaitu:
(1) Ngadongeng oleh Elin Sjamsuri (Lembaga Basa jeung Sastra Sunda),
(2) Biantara oleh Dede Kosasih (Lembaga Basa jeung Sastra Sunda),
(3) Maca Sajak oleh Iman Soleh (Celah Celah Langit),
(4) Nembang Pupuh oleh Dian Hendrayana (Dewan Kebudayaan Kabupaten Bandung),
(5) Nulis jeung Maca Aksara Sunda oleh Dadan Sutisna (Yayasan Kebudayaan Rancage),
(6) Ngarang Carpon oleh Darpan (Lembaga Basa jeung Sastra Sunda), dan
(7) Borangan oleh Taufik Faturahman (Padepokan Seni Bumiageung).