Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing

Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi

Kontak Aduan & Layanan
082130165377
Pengaduan ULT
Berita

Pembinaan dan Pengembangan Literasi Melalui “Sembasa 2019”

Seminar Bahasa dan Sastra (Sembasa) 2019 secara resmi dibuka oleh Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Drs. Umar Solikhan, M.Hum., pada Kamis, 21 November 2019, di Hotel Fox Harris Bandung. Sembasa 2019 terselenggara atas kerja sama Balai Bahasa Jabar, UPI Bandung,  UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.

Pimpinan empat lembaga: UPI, Balai Bahasa Jabar, IAIN SGD, dan Univet Bangun Nusantara berfoto bersama seusai acara Pembukaan Sembasa 2019.

Dalam laporannya, Ketua panitia Sembasa 2019, Dr. Isah Cahyani mengungkapkan bahwa dalam Sembasa 2019 dihadirkan empat pembicara utama, yaitu Prof. Dadang Sunendar, M.Hum. (Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan), Dr. AAn Hasanah, M.Ed. (Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN SGD), Dr. Ma’mur Sa’adi, M.Pd., (Dosen UPI), Dr. Sumiyati, M.Pd., (Dosen UPI) dan Dr. Yeti Mulyati, M.Pd. (Dosen UPI). Sementara itu, para penelaah dalam Sembasa 2019 terdiri atas Jatnika, M.Hum. (Kepakaran Bidang Neurolinguistik), Rosita Rahma, M.Pd. (Kepakaran Literasi dan Pengajaran Bahasa/Sastra), Dr. Yulianeta, M.Pd. (Kepakaran Sastra dan BIPA), dan Yostiani, M.Hum. (Kepakaran Bidang Budaya).

Tarian Khas Jawa Barat ditampilkan dalam acara Pembukaan Sembasa 2019 di Hotel Fox Harris Bandung.

Isah Cahyani menambahkan bahwa peserta seminar yang hadir sebanyak 125 orang dengan 82 pemakalah. Sembasa 2019 diikuti oleh peserta dari berbagai profesi, seperti peneliti, guru, dosen, mahasiswa, dan pegiat bahasa dan sastra yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Palembang, Kalimantan Selatan, Jambi, Jogjakarta, Malang, Surakarta, dan Sidoarjo. Sementara itu, panitia menerima 82 judul makalah dengan kategori 45 judul bidang bahasa dan pengajaran serta 37 judul bidang sastra dan budaya. “Dalam Sembasa 2019, diskusi dikelompokkan menjadi tiga bidang, yaitu bahasa, pengajaran, serta sastra dan budaya. Selamat mengikuti dan selamat berdiskusi” kata Dr. Isah menutup laporannya.

Prof. Dadang Sunendar, M.Hum., Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, menjadi  pembicara utama dalam Sembasa 2019.

Sementara itu, ketika membuka secara resmi Sembasa 2019, Kepala Balai Bahasa Jabar, Drs. Umar Solikhan, M.Hum., mengatakan bahwa Sembasa 2019 dapat terlaksana berkat kerja sama yang baik antara empat lembaga, yaitu, Balai Bahasa Jawa Barat, Universitas Pendidikan Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati, dan Universitas Veteran Bangun Nusantara. Lebih lanjut, Umar mengatakan bahwa dalam konteks pendidikan, kata “Literasi” dalam empat tahun ini menjadi kata yang banyak dibicarakan baik dalam seminar, diskusi, maupun kegiatan-kegiatan. Kemdikbud termasuk Balai Bahasa Jabar juga melalui “Gerakan Literasi Nasional” mengerahkan seluruh sumber daya untuk bersama-sama melaksanakan GLN demi meningkatkan prestasi generasi anak bangsa. Menurut Umar, hal itu penting dilakukan karena seperti yang kita ketahui berdasarkan hasil survei dari lembaga-lembaga survei internasional seperti PISA, prestasi literasi anak-anak kita masih cukup rendah. “Bahkan untuk prestasi literasi membaca anak-anak kita nilainya masih rendah dibandingkan sains atau yang lainnya” kata Umar.

Sembasa 2019 yang bertema “Penelitian Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya sebagai Upaya Pembinaan dan Pengembangan Literasi” ini digelar dengan asumsi bahwa bahasa, sastra, budaya, dan pengajarannnya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan literasi karena di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur, kecerdasan, dan kearifan tinggi. Nilai-nilai luhur tersebut perlu digali lebih dalam agar dapat termanfaatkan untuk pembinaan, peningkatan, dan pengembangan literasi.

Dr. AAn Hasanah, M.Ed., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN SGD, pada Pleno Pertama Sembasa 2019.

Seperti diketahui, Abad XXI menuntut penguasaan terhadap enam kemampuan literasi dasar, yakni baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, serta budaya dan kewargaan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan berbagai upaya agar Indonesia dapat meningkatkan posisinya di mata dunia. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat perlu terus menggalakkan berbagai aktivitas pengembangan literasi demi masa depan bangsa dan agar bangsa kita dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya.

Para Pembicara Utama yang terdiri atas Dr. Yeti Mulyati, M.Pd., Dr. Sumiyati, M.Pd., dan Dr. Ma’mur Sa’adi, dalam Pleno Ketiga Sembasa 2019.

Secara umum, tujuan dilaksanakan Sembasa 2019 adalah untuk membina dan mengembangkan literasi melalui penelitian bahasa, sastra, budaya, dan pengajarannya. Kemudian, untuk mengali nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam membina dan mengembangkan literasi. Selanjutnya, untuk memberi kontribusi bahasa dan sastra dalam membina dan mengembangkan literasi. Sembasa 2019 juga digelar untuk meningkatkan mutu penelitian bahasa, sastra, budaya, dan pengajarannya. (DS).

Suasana diskusi antara pemakalah dan peserta dalam sesi Diskusi Panel Sembasa 2019.

 

×

 

Hallo!

Klik kontak kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp/p>

× Apa yang bisa kami bantu?