Penggunaan Bahasa Indonesia Semakin Karut-Marut

Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Setda Jabar mengatakan bahwa bahasa sebagai sarana komunikasi, saat ini sudah sangat memprihatinkan. Rumpun bahasa daerah atau bahasa Ibu banyak yang sudah punah. Sementara itu, bahasa negara, bahasa Indonesia, sekarang sudah semakin karut-marut dengan lahirnya bahasa kekinian yang lahir dari pergaulan generasi muda. Demikian pula halnya dengan penggunaan bahasa di ruang publik. Banyak yang beranggapan bahwa bahasa akan memiliki nilai jual lebih jika mencampur-adukkan antara bahasa Indonesia dan bahasa asing tanpa mengikuti kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik.
Kita sebagai aparatur pemerintah patut prihatin dengan kondisi itu. Sebagai tanggung jawab moral, perlu kiranya kita memperbaiki dan memulai untuk mengubah ke arah yang lebih baik. Melalui kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia diharapkan para aparatur pemerintah Provinsi Jawa Barat diberikan pencerahan, khususnya dalam hal penggunaaan bahasa Indonesia dalam surat dinas dan pemanfaatan bahasa di ruang publik. Demikian isi sambutan Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Setda Jabar yang dibacakan oleh Ekarina Okteviani, Kasubag Kebudayaan Biro Yanbangsos Setda Prov
Sambutan tersebut disampaikan Ekarina Okteviani, di hadapan para peserta pada pembukaan Penyuluhan Bahasa Indonesia untuk Tenaga Administrasi di Lingkungan Pemprov Jabar, Rabu, 27 November 2019, di Hotel Amaroosa, Jalan Aceh, Bandung. Lebih lanjut Ekarina Okteviani menyoroti penggunaan bahasa di ruang publik. Menurut Ekarina, saat ini kita begitu bangga menggunakan bahasa asing. “Padahal, dengan menggunakan bahasa negara bahasa Indonesia atau bahasa daerah, nilai jual kita juga tidak akan rendah atau terpinggirkan” kata Ekarina atau yang akrab disapa Evi.

Pada kesempatan yang sama, Drs. Umar Solikhan, M.Hum., Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan mutu dan kemampuan berbahasa Idonesia para tenaga administrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini perlu dilakukan karena kemampuan berbahasa sangat penting dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, bahasa juga digunakan untuk alat komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan karena bahasa adalah sarana komunikasi yang penting untuk mentransfer ilmu pengetahuan, informasi dan sebagainya.
“Kemahiran berbahasa juga sangat menentukan efektivitas sebuah komunikasi. Oleh karena itu, para tenaga administrasi, khussusnya konseptor surat atau pidato pejabat perlu dibekali dengan kemampuan berbahasa yang baik dan benar” kata Umar. Lebih lanjut Umar mengungkapkan bahwa dalam penyuluhan ini para peserta selain diberikan materi untuk lebih meningkatkan sikap positif peserta terhadap bahasa Indonesia, para peserta juga diberikan materi tentang tata naskah dinas, persuratan, ejaan, diksi, dan kalimat yang biasa ada dalam bahasa di lingkungan administrasi pemerintahan.
Dalam penyuluhan tersebut, Balai Bahasa Jawa Barat mengundang seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan biro yang ada di lingkungan Pemprov Jabar. Para tenaga administrasi di lingkungan Pemprov Jabar disegarkan kembali pengetahuannya terkait dengan kebahasaan oleh para penyuluh dari Balai Bahasa Jabar. Materi yang diberikan yaitu Kebijakan Bahasa, Penggunaan Bahasa Ruang Publik, dan Tata Naskah Dinas yang di sampaikan oleh Umar Solikhan, M.Hum. Kemudian, Ejaan dan Pilihan Kata/Diksi disampaikan oleh Asep Rahmat Hidayat, M.Hum.

Kegiatan penyuluhan yang bertema “Meningkatkan Keterampilan Penggunaan Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar untuk Menunjang Profesionalitas Aparatur Negara” ini dilaksanakan selama dua hari, 27 dan 28 November 2019. Sebelumnya, pada 5—6 November 2019 Balai Bahasa Jawa Barat juga sudah mengadakan penyuluhan serupa untuk tenaga administrasi di lingkungan Pemkot Kota Bandung.
Devyanti Asmalasari, Ketua Panitia Kegiatan, berharap dengan adanya kegiatan ini wawasan dan pengetahuan para tenaga administrasi di lingkungan Pemprov Jabar tentang kebahasaan akan meningkat. “Setelah penyuluhan ini kami berharap agar mutu penggunaan bahasa Indonesia baik lisan, maupun bahasa tulis, para tenaga administrasi di Pemprov Jabar akan meningkat sehingga mereka lebih mahir dalam berbahasa Indonesia,” kata Devy.

Balai Bahasa Jawa Barat sebagai UPT Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan terus meningkatkan kemahiran berbahasa para pengguna bahasa di Jawa Barat. Hal tersebut sesuai dengan salah satu tugas pokok dan fungsi Balai Bahasa Jabar, yaitu pembinaan pengguna bahasa Indonesia dan salah satu kegiatan dalam pembinaan bahasa adalah penyuluhan. (DS).