Pisah Sambut Kepala Balai Bahasa Jawa Barat
Sabtu, 18 Agustus 1945 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada hari itu ditetapkan rumusan Undang-Undang Dasar 1945 dan di dalamnya mencantumkan secara resmi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Tujuh puluh dua tahun berikutnya, pada tanggal yang sama, 18 Agustus 2017, dalam skala kecil, juga merupakan hari bersejarah bagi Balai Bahasa Jawa Barat (BBJB). Pada hari itu di Aula Balai Bahasa Jawa Barat telah diselenggarakan acara “Pisah Sambut dan Serah Terima Jabatan Kepala Balai Bahasa Jawa Barat dari Drs. Muh. Abdul Khak, M.Hum. kepada Drs. Sutejo”.
Dalam rentang lebih kurang 15 tahun masa pengabdian sebagai Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Drs. Muh. Abdul Khak, M.Hum. telah meninggalkan rekam jejak yang tidak sedikit dan kesan mendalam bagi pegawai BBJB. Patut dicatat bahwa sejak dibentuknya pada 1999 kantor ini telah mengalami beberapa kali pergantian nama. Tahun 1999–2012 bernama Balai Bahasa Bandung, 2012-2015 Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, dan sejak tahun 2015 berubah nama menjadi Balai Bahasa Jawa Barat. Abdul Khak menjadi pelaku sekaligus saksi sejarah pergantian nama itu. Rekam jejak sekaligus kesan yang diungkap oleh seorang pegawai BBJB, Dra. Yeni Mulyani, M.Hum. dalam acara itu, antara lain, perhatian Abdul Khak kepada peningkatan mutu pegawai melalui jenjang pendidikan formal. Dalam masa kepemimpinan Abdul Khak, BBJB telah memberi peluang kepada sekitar 3 pegawai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor, 15 pegawai ke jenjang magister, dan 30 pegawai ke jenjang sarjana. Selain itu, dalam aspek karier pegawai, Abdul Khak juga mendorong para pegawai untuk mengembangkan kariernya. Saat ini BBJB memiliki 23 fungsional peneliti, 3 fungsional penerjemah, dan 23 fungsional umum dalam berbagai jenjang. Komposisi itu menunjukkan bahwa lebih dari 50% pegawai BBJB berkarier dalam bidang fungsional tertentu.
Di bawah kepemimpinan Abdul Khak telah dihasilkan beberapa karya BBJB, antara lain, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini.
Kesan mendalam juga disampaikan perwakilan pegawai BBJB, Sarip Hidayat, S.Pd., M.Hum. (Moh. Syarif Hidayat), dalam sebuah puisi berjudul “Pada Akhirnya”.
Drs. Sutejo, pengganti Drs. Muh. Abdul Khak, M.hum., sebelumnya berkarier di Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai Kepala Subbidang Pengendalian, Bidang Pengendalian dan Penghargaan. Bidang tugas yang digelutinya itu berkaitan dengan salah satu tugas Balai Bahasa, yaitu melaksanakan pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia. Di luar tugas utamanya itu, bersama Dr. Fairul Zabadi, Drs. Sutejo juga menjadi penulis buku bahasa Indonesia untuk Kurikulum 2013, yaitu Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan.