Balai Bahasa Jabar kembali kedatangan para mahasiswa yang melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Kali ini, sebanyak 13 mahasiswa Non-Kependidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UPI Bandung melaksanakan program tersebut selama satu bulan di Balai Bahasa Jabar, Jalan Sumbawa Nomor 11 Bandung. Program yang dimulai sejak 8 Januari—7 Februari tersebut dibimbing oleh para staf peneliti yang ada di Balai Bahasa Jabar.
Balai Bahasa Jabar memang kerap dijadikan sebagai tempat praktik pengenalan dunia kerja bagi para siswa atau mahasiswa dari berbagai daerah, khususnya mahasiswa dari program studi yang relevan dengan tusi Balai Bahasa Jabar. Seperti diketahui, PPL selain sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi S-1, juga dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman dan gambaran bagi para mahasiswa saat akan memasuki dunia kerja.
Sebelum melaksanakan kegiatan, para mahasiswa diberi pengarahan oleh Kasubbag TU Balai Bahasa Jabar, Ardianto Bachtiar, M. Hum., terkait pelaksanaan program PPL di Balai Bahasa Jabar. Ardianto juga membekali para peserta materi bahasa dan sastra serta mewawancarai mahasiswa terkait minat pilihan: budang ilmu bahasa atau sastra. Sementara itu, Devyanti Asmalasari, koordinator bidang pembinaan Balai Bahasa Jabar, dalam arahannya menginformasikan kepada para peserta PPL bahwa PPL mahasiswa di Balai Bahasa Jabar akan diarahkan pada program kerja yang sesuai dengan tugas dan fungsi Balai Bahasa Jabar. “Dalam kegiatan PPL di Balai Bahasa Jabar, mahasiswa akan diarahkan untuk belajar membuat sebuah penelitian bahasa/sastra berupa karya tulis ilmiah (KTI). KTI tersebut nantinya harus dipresentasikan peserta sebelum kegiatan PPL berakhir” kata Devyanti yang akarab disapa Devi. Beliau menambahkan bahwa peserta PPL juga akan belajar dalam pembuatan naskah siaran bahasa dan sastra Indonesia di radio dan penulisan artikel di media massa atau di laman Balai Bahasa Jawa Barat.
Dalam pelaksanaannya, untuk mempermudah pembagian kerja dan lebih fokus sasaran, pola kerja PPL mahasiswa dibagi ke dalam dua kelompok program kerja, yaitu bahasa dan sastra. Untuk kelompok bahasa dibimbing oleh Dindin Samsudin, S.S., Nani Darheni, M.Hum., dan Sariah, M.Pd. Sementara itu, Resti Nurfaidah, M.Hum. membimbing para mahasiswa kelompok sastra. Dindin Samsudin mengatakan bahwa selain belajar membuat naskah KTI, naskah RRI, dan artikel bahasa/sastra, peserta PPL juga akan dibimbing dalam membuat naskah berita. “Balai Bahasa Jabar memiliki laman yang berisi tentang informasi bahasa, sastra, serta kegiatan yang dilaksanakan Balai Bahasa Jabar. Semua kegiatan Balai Bahasa Jabar diinformasikan di laman tersebut dalam bentuk berita.” kata Dindin.
Para mahasiswa berharap agar selama kegiatan PPL mereka mampu mengasah kemampuan terutama dalam bidang bahasa dan sastra. Selain itu, mereka juga berharap mendapat pengalaman berharga sebagai gambaran dunia kerja yang sesungguhnya yang akan mereka geluti setelah lulus dan memperoleh gelar sarjana pada masa mendatang. “Program PPL di Balai Bahasa Jabar ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mahasiswa agar mengenal ilmu bahasa lebih dalam lagi serta meningkatkan minat kerja mahasiswa di bidang kebahasaan.” kata Seina, salah seorang peserta PPL.
Sementara itu, peserta lain, Heni Endriyani, mengatakan bahwa PPL sudah seharusnya menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan langsung ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan. Komentar lain datang dari Alfi. Menurutnya, kegiatan PPL ini membawa dampak positif bagi mahasiswa. “Dengan adanya PPL ini, mahasiswa dapat berlatih untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi dunia kerja, seperti jam kerja yang dimulai dari pagi hingga sore. Kegiatan PPL ini juga dapat dimanfaatkan para mahasiswa untuk membaca banyak bacaan yang ada di perpustakaan Balai Bahasa Jabar” kata Alfi.
Dengan adanya Program PPL di Balai Bahasa Jabar, selain dapat menambah wawasan, para mahasiswa juga dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang didapat selama perkuliahan ke dalam dunia kerja. Di samping itu, para mahasiswa juga dapat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam bidang kebahasaan dan kesastraaan. Hal yang paling penting yaitu para mahasiswa mendapat gambaran dan pengalaman tentang kondisi dunia kerja yang sesungguhnya. Kegiatan ini juga tentu dapat mempererat kerja sama antara Balai Bahasa Jabar dan perguruan tinggi. (DS).