Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing

Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi

Kontak Aduan & Layanan
082130165377
Pengaduan ULT
Puisi

Puisi-Puisi Ujianto Sadewa

Desember

Sebuah suling warna ungu dan lelaki berkacamata parabola menghantamkan neon

keyakinannya pada mata air

Aku pun menyusun sejarah namamu dalam taklimat kelam

Persinggahan dari milyar cahaya

Sungguh, kamu bulan sabit yang menebas malam-malam penempuhanku

Dan jarak keasingan yang membuat selaput pengetahuan dari kaki keyakinan yang payah

Dan tepuk tangan riuh setara konser gawai airmata dari suara-suara rindu

Dan bariton fatamorgana saat bayang-bayang irama

Menjadi rakaat yang tertunda.

Ketabahan apalagi yang mengkremasi lautan

Dalam tahniah kerinduan yang dalam.

 

Hujan

Aku merindukanmu seperti hujan

Selalu ia yang deras menyeringaikan ingatan dari badai-badai

Suara kehampaan dari bunyi yang tak ada menggelambirkan tembok cinta

 

Tuhan, beri aku sayap kebijaksanaanmu

Agar separuh jalanku bisa diringkas dalam jalanmu

 

Kelengangan mataku, selain kehati-hatian sering tergiris narsis

Memaknai hujan selain peristiwa biasa, seperti kelahiran

Ia memproduksi nama dari nama lain

Menjadi sejarah bagi kehidupan

 

Asap-asap ketiadaan mencariku

Hujan, begitu becek jalannya matamu

Menembusku dari harapan

 

Selopanggung

: Harry A Poeze

 

Di sana Tan terkubur

Dalam gerimis revolusi membalur

Di Selopanggung

Kala langit turun lembayung

 

Tak surut Tan menyalakan api tempur

Tanpa tahu pada akhirnya

Meski Tan pun harus tumpur

 

Berisik politik bak tambur

Tak jua terdengar bernas

Namun serupa sayup sabda:

“dari dalam kubur, suara Tan terdengar lebih keras”

 

 

Biodata Penyair

Ujianto Sadewa

Ujianto Sadewa, dilahirkan di Bandung pada tahun 1977. Menulis puisi, cerpen, esai, dan novel. Alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung. Aktif di Jaringan Literer dan Sastra Pedesaan. Tulisannya telah dipublikasikan di beberapa media cetak dan internet. Buku kumpulan puisinya antara lain; Ketika Matahari (ASAS, 1998), dan Aligator Merangkak Sajak (Metafisis 9 Knot, 2003). Puisi-puisi terakhirnya yang terbit dalam buku terdapat dalam Dian Sastro for President, End of Trilogy (Insist, Yogyakarta, 2005) dan Roh, Antologi Puisi Penyair Jawa Barat dan Bali (Bukupop, Jakarta, 2005).Di atas Viaduct (FSB dan Kiblat, 2009), Ziarah Kata (MSB, 2010), Negeri Langit (KosaKataKita, 2014). Sejumlah puisinya pernah dibacakan Suara Indonesia Radio Deutsche Welle Jerman dan CCF de Bandung. Pernah mengelola Jurnal Sastra RajaKadal berbentuk zine sejak tahun 2003 bersama Yopi Setia Umbara, juga membuat proyek musik-puisi dalam band akustik one man band bernama AKVAPERSON setelah beberapa proyek sebelumnya sejak tahun 1996 di bawah label PETANI GUREM, METAFISIS 9 KNOT, maupun KERETA ANGIN PARTIKELIR. Pos-el: ujiantoxadewa@yahoo.co.id

×

 

Hallo!

Klik kontak kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp/p>

× Apa yang bisa saya bantu?