Sajak-Sajak Annisa Rahayu
Cerita Luka Liku
Cerita cinta yang penuh luka liku
Liku mimpi menepi sesaat dan tenggelam
Tenggelam mengarungi hati-hati yang kejam
Kejam menari di atas kepalaku mencabik lirih
Lirih nyanyianmu yang mengembara angin berkelok tajam
Tajam tancapan sangkurmu menusuk raga dan mataku yang asing
Asing dirimu sesaat dalam benakku yang manis
Manis mimpi dahulu memeluk asa yang seakan hilang dari angan
Angan menampakkan jejak-jejak mati dan luka
Cerita mimpi yang penuh duka nafsu
Nafsu yang seakan tak dapat dibendung lara
Lara hinaan caki maki mulut-mulut noda
Noda mimpi yang menenggak ular mati
Mati membusung pada alam Tuhan yang Agung
Agung hati membisa pada seluruh kilatan angin
Angin yang bersedih tentang cerita luka liku
Sajak Pergi
Hilangkan jejakmu di antara malam yang selalu berkelu pada langit
Buanglah ratapan-ratapan mimpi yang meruyak racun-racun hukum
Aku masih bisa terpana pada kesepian malam itu di antara hujan
Perlahan saja membayang seakan semua tak memeluk angin
Tak mengapa bila antara langit kau tak dapat nampak
Sehilangnya pada kerikil tajam yang memicu detak jantung
Kau berada di antara poros-poros kesepian yang mengalun perlahan pada kuncup-kuncup kecil
Duniaku saja yang menari di setiap jemari kelingkingmu
Pergi adalah kemusnahan yang menggenggam tangan-tangan lemah
Pergi adalah perjalanan waktu yang membayang pada semu
Pergi adalah keheningan ketika senja berbalik mengitari awan
Pergi adalah aku yang terasa asing di antara kau
Sajak Menanti Senja
Sore ini aku berada dalam bayangan kehampaan dan kehilangan
Menerawang sesuatu yang memaki dalam genangan-genangan kisah
Penantian demi penantian yang kudambakan di setiap penghujung nadiku
Antara kepercayaan atau ilusi sebuah khayalan yang selalu tak terbendung
Aku yang menanti senja di antara malam
Mendamba hati-hati luka dalam keheningan jiwa
Aku yang menanti senja di antara malam
Mencari kedamaian di setiap relung sukmaku yang penuh nyanyian
Tetesan peluh membuncah pada keinginan hati yang tak dapat dirindukan
Antara aku dan senja hanyalah setitik kemusnahan pada diriku sendiri
Jangan kau buang selaksa angin lalumu pada penantian itu
Karena di sinilah bayangankuΒ dan cerita tentang duka laraku
Cukup hanya aku yang menanti senja
Biodata Penulis:
Annisa Rahayu adalah siswi kelas XI IPS 4 di SMAN 1 Banjaran. Aktif di organisasi pers sekolah. Sempat mengikuti beberapa perlombaan karya cipta puisi maupun lomba musikalisasi puisi. Prestasi yang pernah diraihnya di antaranya adalah juara II dalam lomba karya cipta puisi pada FLSN 2014, juara I lomba baca dan resensi buku tingkat SMPN 2 Banjaran, serta juara 1 lomba baca puisi tingkat Kabupaten Bandung.