Tak Ada Kata

Tak Ada Kata

Hilang karena hilang
Habis kini telah habis
Tak ada lagi kata yang harus terucapkan
Lidahku kelu mengembara pada hati-hati yang antah berantah

Petang karena petang
Angan kini telah habis angan
Jangan lagi buai pada nestapa di atas daun kering yang tertiup angin
Mataku kelu mencurah pada dendang senja lama

Tak ada kata
Dan aku diam sesaat

2016, di bawah hujan

Sajak Secarik Kertas

Aku tak dapat meluapkan peluh-peluh pada keramaian dunia
Di antara runtuhan angin yang melenguh setiap nyanyian-nyanyian sayu
Aku tak dapat meluapkan angan-angan pada kemusnahan dunia
Di antara rintihan awan yang memeluk setiap mimpi-mimpi ranum

Mengertikah pada luapan kata yang searah pada bayangan jiwa?
Jika antara panah kehancuran aku tak membutuhkan nafas-nafas yang hitam
Dengan ini aku mengerti secarik kertas pada malam tadi yang terbawa angin
Melayang lepas bersama nyanyian kata pada keheningan malam

Secarik kertas membawaku pada dunia lepas yang tak terbayangkan
Secarik kertas mengajakku pada puncak gunung yang menghempas duka lara
Secarik kertas memelukku pada rinduan daun-daun kesepian yang hilang
Secarik kertas meninggalkanku pada rinaian hujan sore itu yang membayang jejaka

Biodata Penulis
annisa-rahayuAnnisa Rahayu adalah siswi kelas XI IPS 4 di SMAN 1 Banjaran. Aktif di organisasi pers sekolah. Sempat mengikuti beberapa perlombaan karya cipta puisi maupun lomba musikalisasi puisi. Prestasi yang pernah diraihnya di antaranya adalah juara II dalam lomba karya cipta puisi pada FLSN 2014, juara I lomba baca dan resensi buku tingkat SMPN 2 Banjaran, serta juara 1 lomba baca puisi tingkat Kabupaten Bandung.

Postingan Terkait