Uji Coba Sistem Layanan UKBI Adaptif
Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melaksanakan Uji Coba Sistem Layanan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif. Kegiatan tersebutΒ dilaksanakan pada 10 & 11 November 2020, di Cinnamon Hotel Boutique Syariah, Jalan Dr. Setiabudi Nomor 300, Bandung. Kegiatan uji coba diikuti oleh 20 orang peserta yang terdiri atas dosen, guru, editor, kepala sekolah, peneliti, dan pengawas sekolah.
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia Adaptif adalah instrumen untuk mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia yang desain ujinya disesuaikan dengan estimasi kemahiran peserta dari jenjang kemahiran terendah hingga jenjang kemahiran tertinggi. Hal yang membedakan UKBI Adaptif dengan layanan UKBI sebelumnya di antaranya adalah dalam sistem pelaksanaan uji. UKBI Adaptif adaptif ini berbasis komputer secara daring, sedangkan UKBI sebelumnya masih berbasis kertas. Dalam UKBI Adaptif, pendaftaran dan pengujian berbasis aplikasi secara daring, jumlah soal sesuai kemampuan peserta, skor nilai langsung muncul di aplikasi, dan sertifikat dapat diunduh langsung di aplikasi.
Dr. Dora Amalia, Plt. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, mengatakan bahwa layanan UKBI Adaftif memiliki kelebihan dari sistem layanan UKBI sebelumnya karena lebih andal, efisien, dan efektif. Menurur Dora, UKBI Adaptif lebih andal karena menguji kemahiran berbahasa dengan tingkat presisi (ketepatan/ketelitian) yang tinggi. Tingkat presisi butir soal tinggi yang akan meningkatkan juga validitas dan reliabilitas instrumen. Selain itu, UKBI adaptif ini dapat menyajikan hasil uji yang lebih spesifik untuk setiap peserta uji.
UKBI Adaptif lebih efisien karena jumlah soal berbeda untuk setiap peserta uji. Hal ini bergantung pada estimasi (perkiraan penilaian) kemampuan peserta uji. Algoritma komputer akan menentukan batas dan jumlah soal yang diikuti peserta berdasarkan estimasi kemampuan peserta uji. Waktu uji relatif untuk setiap peseta sehingga menjadi lebih efisien. Hasil uji langsung diketahui. Bahkan, memungkinkan sertifikat digital langsung didapat peserta uji.
Kemudian, UKBI Adaptif lebih efektif karena dapat mengukur kemahiran berbagai jenjang karakteristik peserta uji, mulai dari yang terendah hingga tertinggi (pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pejabat fungsional tertentu, hingga kalangan professional)Β dengan berbekal instrumen yang sama dari bank soal yang memadai.
Selain di Kota Bandung, UKBIΒ sisem layanan Adaptif ini juga diujicobakan di tujuh kota di Indonesia untuk uji beban, uji kerentanan, dan uji fungsi. Rencananya, UKBI sistem layanan Adaptif ini akan mulai digunakan pada tahun 2021 di Badan Bahasa dan seluruh Balai/kantor bahasa di Indonesia. (ds).